Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Nilai Lahan Mangkrak Bakal Waduk di Dekat Rumah Anies Sesuatu yang Ironi

Kompas.com - 16/06/2018, 18:09 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi aspirasi warga Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) Segera menyelesaikan pembangunan Waduk Lebak Bulus. 

Ia mengaku prihatin, karena rencana pembangunan waduk tersebut telah bergulir bertahun-tahun dan belum menuai kepastian. Terlebih, lanjut dia, lahan tersebut berada di dekat rumah Anies.

"Apalagi dekat rumahnya gubernur gitu kan. Itu kan ironis banget. Di deket gubernur, itu sudah direncanakan berkali-kali untuk kita pastikan di 2019 mau kemananya harus jelas," kata Sandiaga, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).

Ia mengatakan, hal ini telah menjadi perhatiannya sejak masa kampanyenya. Saat itu, menurut dia, warga sudah mempertanyakan mengenai kelangsungan pengerjaan proyek tersebut.

Baca juga: Kepada Anies, Warga Minta Waduk Lebak Bulus Segera Diselesaikan

"Jadi, jangan tidak ada kepastian seperti itu. Ya kalau mau dijadikan waduk dan itu kalau tidak salah sudah direncanakan beberapa pemerintahan sebelumnya, tapi tidak tereksekusi. Harus diputuskan mau benear-benar dijadikan waduk atau tidak," kata dia.

Menurut dia, ketidakpastian kelangsungan proyek akan menyulitkan pemerintah provinsi dalam melakukan penataan kawasan di kemudian hari.

"Karena kalau ngambang seperti ini, nanti kebijakan penataan ke depannya akan menimbulkan tanda tanya. Oleh karena itu, nanti saya akan ingatkan teman-teman yang melakukan perubahan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) ini untuk pastikan," sebut dia.

Rencana pembangunan waduk ini diketahui bermula ketika Jakarta mengalami banjir besar sekitar tahun 2005. Saat itu, DKI masih dipimpin oleh mantan Gubernur Sutiyoso.

Baca juga: Melihat Tanah Kosong Bakal Waduk Lebak Bulus yang Masih Mangkrak...

Saat banjir bandang terjadi, warga Lebak Bulus yang juga terkena imbas banjir meminta pemerintah membangun sebuah waduk untuk mencegah banjir datang kembali.

Pembangunan Waduk Lebak Bulus ini kemudian masuk dalam salah satu amanat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI 2030 Ditjen Sumber Daya Air (SDA) Kemen PU untuk Pemprov DKI, yang dikeluarkan sekitar tahun 2013.

Saat itu, rencananya ada 11 waduk baru sampai 2030 dan ada 14 situ yang perlu ditata. Saat itu tugas tersebut dibebankan kepada Dinas Pekerjaan Umum DKI yang sekarang telah berganti nama menjadi Dinas Tata Air DKI.

Kompas TV Waduk Bening yang terletak di jalan utama antar provinsi ini menyuguhkan suasana sejuk dan dan asri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com