Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: Penggunaan Kamera CCTV Lapas di Tangerang Tidak Maksimal

Kompas.com - 19/06/2018, 17:30 WIB
Nursita Sari,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman RI Ninik Rahayu menilai penggunaan kamera CCTV di Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang, Banten, tidak dimaksimalkan oleh pengelola lapas tersebut.

Ninik memiliki penilaian seperti itu setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sana, Selasa (19/6/2018).

"(Kamera) CCTV jumlahnya mungkin kurang, tapi yang ada saja tidak dimaksimalkan penggunaannya. (Kamera) CCTV tidak operasional, tidak update, bahkan itu tahun 2000," ujar Ninik, seusai sidak.

Ninik mengatakan, penggunaan kamera CCTV itu seharusnya dimaksimalkan. Sebab, kamera CCTV sangat membantu melihat berbagai kejadian di lapas yang tidak terpantau.

Baca juga: Ombudsman Pertanyakan Pemeriksaan Body Scan secara Acak di Bandara Soekarno-Hatta

"(Kamera) CCTV itu dimanfaatkan untuk melihat situasi di seluruh lapas, dari jam dan menit. Bahkan, ada perubahan apa, situasi mengancam, itu tidak dimanfaatkan, tidak dijaga, bahkan tidak dilihat," kata dia.

Selain soal penggunaan kamera CCTV, Ninik juga menyoroti soal tidak sesuainya data narapidana yang dirawat di lapas dengan jumlah sebenarnya. Menurut Ninik, ada dua narapidana yang tidak tercatat keberadaannya saat ini.

"Ada kurang dua orang itu enggak ada keterangan ke mana. Rawat inap kok bisa keluar, kalau pindah, pindah ke mana, itu enggak jelas," ucap Ninik.

Hal lain yang dia soroti yakni soal kurangnya jumlah porsi makanan yang disiapkan untuk narapidana pada hari ini.

Baca juga: Sidak Bandara Soekarno-Hatta, Ombudsman Lihat Ada Perubahan Pelayanan

Ninik menyebut, banyaknya keluarga yang berkunjung dalam rangka libur Lebaran dan membawa makanan tidak boleh dijadikan alasan untuk mengurangi porsi makanan yang disiapkan pihak lapas untuk narapidana.

"Tetap saja harusnya disediakan. Bahwa keluarga membawa (makanan), itu suplemen, tambahan," ujar dia.

Di luar hal tersebut, Ninik mengapresiasi upaya pihak lapas dalam menyiapkan mekanisme pendaftaran kunjungan pada libur Lebaran ini dan tempat membesuk yang representatif.

Kepala Lapas Pemuda Klas IIA Tangerang Marlik Subiyanto mengaku akan memperbaiki semua hal yang jadi temuan Ombudsman.

Baca juga: Landing Fee Digratiskan, Ombudsman Soroti Maskapai Naikkan Tarif

Soal tidak sinkronnya data narapidana yang dirawat dengan jumlah sebenarnya, Marlik menyebut dua orang yang tidak ada di lapas itu telah dirujuk ke rumah sakit.

Sementara soal penggunaan kamera CCTV, Marlik menyampaikan pihaknya akan mengajukan kamera CCTV baru.

"(Kamera) CCTV memang kami sudah mau mengajukan untuk pembelian baru karena itu (kamera) CCTV lama dan harus di-update terus," kata Marlik.

Kompas TV Ombudsman menemukan 4 bukti maladministrasi Kementerian Agama dalam pelaksanaan Umroh PT Abu Tours.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com