Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar WNA Australia yang Ikut Pantau Pilkada di Bekasi

Kompas.com - 27/06/2018, 17:36 WIB
Dean Pahrevi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang WNA Australia, Bernadette Mary Paterson ikut memantau jalannya pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bekasi dan Jawa Barat di TPS 01, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (27/6/2018).

Bernadette yang merupakan perwakilan Komisi Pemiliham Umum Australia mengaku ingin melihat bagaimana jalannya pemilu di Indonesia.

"Saya datang dari Australia, dari Komisi Pemilihan Umum Australia untuk melihat pemilihan umum di Indonesia. Saya ingin melihat suasana dan keamanan yang diterapkan saat pemilu di Indonesia," kata Bernadette.

Baca juga: Quick Count SMRC Pilkada Kota Bekasi Pukul 15.30: Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Masih Memimpin

Menurut dia, warga Australia wajib menggunakan hak pilihnya ketika pemilu. Berbeda dengan pemilu di Indonesia yang memperbolehkan warga tidak menggunakan hak pilih atau menjadi golongan putih (golput). 

"Kalau di Australia hukumnya setiap warga wajib menggunakan hak pilihnya, ada hukum yang mengikat. Konsekuensinya apabila golput bisa mendapatkan hukuman berupa denda bahkan dipenjara," ujarnya. 

Ia juga melihat adanya kesamaan antara pemilu di Indonesia dengan Australia yakni pada bentuk kotak suara.

Baca juga: Quick Count SMRC Pilkada Kota Bekasi Pukul 14.30, Rahmat Effendi dan Tri Adhianto Unggul

Praktisi pemilu yang mengikuti studi banding datang dari empat negara yakni Australia, Timor Leste, Myanmar, dan India.

Empat wilayah lain penyelenggara pilkada yang juga dipantau adalah Kota dan Kabupaten Bogor, Serang serta Tangerang.

Pemantau asing yang terjun dalam berasal dari beragam latar belakang, di antaranya praktisi penyelenggara pemilu di negara masing-masing, pengawas, hingga lembaga sosial terkait lainnya.

Studi banding itu dilakukan mengingat pemilihan umum di Kota Bekasi tidak terlepas dari kesamaan kondisinya dengan DKI Jakarta. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com