Salin Artikel

Komentar WNA Australia yang Ikut Pantau Pilkada di Bekasi

Bernadette yang merupakan perwakilan Komisi Pemiliham Umum Australia mengaku ingin melihat bagaimana jalannya pemilu di Indonesia.

"Saya datang dari Australia, dari Komisi Pemilihan Umum Australia untuk melihat pemilihan umum di Indonesia. Saya ingin melihat suasana dan keamanan yang diterapkan saat pemilu di Indonesia," kata Bernadette.

Menurut dia, warga Australia wajib menggunakan hak pilihnya ketika pemilu. Berbeda dengan pemilu di Indonesia yang memperbolehkan warga tidak menggunakan hak pilih atau menjadi golongan putih (golput). 

"Kalau di Australia hukumnya setiap warga wajib menggunakan hak pilihnya, ada hukum yang mengikat. Konsekuensinya apabila golput bisa mendapatkan hukuman berupa denda bahkan dipenjara," ujarnya. 

Ia juga melihat adanya kesamaan antara pemilu di Indonesia dengan Australia yakni pada bentuk kotak suara.

Praktisi pemilu yang mengikuti studi banding datang dari empat negara yakni Australia, Timor Leste, Myanmar, dan India.

Empat wilayah lain penyelenggara pilkada yang juga dipantau adalah Kota dan Kabupaten Bogor, Serang serta Tangerang.

Pemantau asing yang terjun dalam berasal dari beragam latar belakang, di antaranya praktisi penyelenggara pemilu di negara masing-masing, pengawas, hingga lembaga sosial terkait lainnya.

Studi banding itu dilakukan mengingat pemilihan umum di Kota Bekasi tidak terlepas dari kesamaan kondisinya dengan DKI Jakarta. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/27/17364531/komentar-wna-australia-yang-ikut-pantau-pilkada-di-bekasi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke