Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya 2 Meter di Kali Grorol Lolos dari Perangkap Jaring

Kompas.com - 29/06/2018, 18:36 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta yang menangani reptil, Nasum Usuf mengatakan, hampir menangkap seekor buaya berukuran sekitar 2 meter di Kali Grogol, Jakarta Barat, Jumat (29/6/2018).

Namun, buaya itu lolos dari perangkap jaring sepanjang 20 meter yang dipasang di sekitar kali.

"Hari ini ada kemunculan sekitar satu ekor berukuran kurang lebih 2 meter. Pas di-handling ternyata lolos dari bawah jaring," ujar Nasum di lokasi.

Perangkap lain menggunakan pancing yang diisi daging ayam juga tidak bisa memancing buaya untuk keluar. Diduga buaya enggan keluar dari persembunyiannya karena ramainya warga yang menonton.

Baca juga: Warga Ingin Lihat Buaya di Kali Grogol, Penjaga Rel Kereta Was-was

Nasum bersama petugas lainnya termasuk anggota Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang ikut membantu, akan membuat rencana baru untuk menangkap buaya tersebut.

Nasum mengatakan, Jumat sore ini pihaknya telah menghentikan pencarian. Pencarian akan kembali dimulai pukul 20.00 atau 21.00. Nasum mengatakan, hingga kini belum ada rencana pihaknya menambah personel.

"Kalau personel dibilang kurang, ya sedang, tapi ini kan buaya ukuran sedang ya kalau lebih besar, lebih banyak (personelnya). Kalau masih dua meter kita masih bisa tangani," ujar Nasum.

Baca juga: Petugas Sebut Ada 3 Buaya di Kali Grogol, Terpanjang 2,5 Meter

Warga dihebohkan dengan kemunculan buaya di Kali Grogol, Jakarta Barat, Rabu pekan ini. Dugaan sementara ada tiga buaya yang berkeliaran di lokasi tersebut dengan ukuran terbesar 2,5 meter.

Namun, warga dan sejumlah petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang bekerja di kawasan tersebut sering melihat penampakan buaya. Belum diketahui buaya jenis muara itu berasal.

Kompas TV Petugas kesulitan menangkap buaya yang belum diketahui berasal dari mana ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com