JAKARTA, KOMPAS.com - Chandra jatuh tersungkur saat seekor anjing berjenis 'Belgian Malinois' betina bernama Tina, menggigit hand protector yang ia kenakan.
Pawang anjing pelacak tersebut berguling-guling di tanah lapangan, seolah ingin melepaskan gigitan Tina. Semakin Chandra menggerakkan tangannya, Tina semakin beringas menggigit hand protector.
Sesekali, Chandra berteriak dan menunjukkan mimik wajah kesakitan. Ia terus berguling, bangun, terjatuh lagi, guna menghindari kejaran dan gigitan Tina.
Baca juga: Mengenal Jenis-jenis Latihan Anjing Pelacak di Mako Satwa Polda Metro
Keringat bercucuran deras dari tubuh Chandra. Pakaian putik yang dikenakannya pun berubah warna menjadi kecokelatan, akibat lumpur yang menempel di bajunya.
"Ini cuma akting saja ya. Pawang memang harus menghayati, harus lebai (berlebihan) seperti itu, agar anjingnya juga semangat begitu," ujar Kasubnit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya Ipda M Saragi, ketika ditemui, Jumat (29/6/2018).
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk membentuk karakter anjing yang semangat dan tangguh dalam menjalankan tugas, maka pawang juga harus memiliki karakter tersebut.
Baca juga: Anjing-Anjing Pelacak Jagoan Polda Metro Jaya Ikut Amankan Ibu Kota
Pawang harus selalu menampilkan pada saat melatih anjing binaannya. "Anjing itu peka ya. Kalau pelatihnya loyo (tak bersemangat), ya anjingnya ikut loyo," sebut dia.
Tak hanya itu, lanjut Saragi, suasana hati pawang saat berhadapan dengan anjing pun dapat terdeteksi. Saat pawang merasa sedih, anjing bakal enggan melakukan latihan dan melaksanakan tugasnya.
"Jadi, kalau pawang galau, ya anjingnya ikut galau. Makanya pawang harus selalu tampak ceria dan bersemangat, agar mood anjingnya juga tidak terganggu," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.