Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspektorat DKI Audit Proyek Rehabilitasi 119 Sekolah yang Diduga Dikorupsi

Kompas.com - 05/07/2018, 21:15 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasudin Pendidikan Jakarta Pusat Wilayah II Ida Subaidah mengatakan, Inspektorat DKI Jakarta tengah mengaudit proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI Jakarta.

Pengadaan proyek ini tengah diselidiki polisi karena diduga ada unsur korupsi di dalamnya.

"Pembangunan 119 sekolah sedang diaudit Inspektorat DKI. Ini diperpanjang auditnya sampai tanggal 12 Juli 2018," ujar Ida saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/7/2018).

Baca juga: Polisi Panggil Disdik DKI Terkait Dugaan Korupsi Rehabilitasi Sekolah

Setelah hasil audit terbit, lanjut Ida, akan diketahui apakah ada pelanggaran dalam proses pengerjaan proyek senilai Rp 191 miliar tersebut atau tidak.

Menurut Ida proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI rampung dikerjakan pada 31 Desember 2017.

Setalah pengerjaan proyek selesai, ia mengakui adanya sejumlah aduan yang diberitakan sejumlah media mengenai tak mulusnya proyek ini.

"Nah kemudian karena mengemuka kemarin mungkin karena media, ada blow up begitu pemberitaannya terus menerus maka sekarang kami sedang diaudit lapangan oleh Inspektorat DKI Jakarta secara serentak," kata dia.

Ida juga menyampaikan, nantinya Inspektorat DKI akan bekerja sama dengan tim Polda Metro Jaya terkait penyelidikan proyek tersebut.

Ia mengaku telah dimintai keterangan oleh pihak Polda Metro Jaya terkait masalah ini.

"Semua Kasudin (pendidikan) dipanggil. Saya sendiri pernah datang ke Polda dua kali. Sudah dari puasa itu saya sudah klarifikasi," ujar Ida.

Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan membenarkan pemanggilan pihak Dinas Pendidikan DKI terkait penyelidikan proyek rehabilitasi 119 sekolah.

Sementara itu, Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan mengatakan, penanganan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Polisi masih mengusut ada tidaknya unsur tindak pidana korupsi dalam proyek tersebut. Oleh sebab itu, kata dia, proses klarifikasi sejumlah pihak diperlukan.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Korupsi Proyek Rehabilitasi 119 Sekolah di DKI

Dari hasil klarifikasi dan pemeriksaan saksi tersebut, polisi akan menentukan apakah kasus ini layak dinaikkan ke tahap penyidikan atau tidak.

Rehabilitasi berat 119 sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA itu menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan Suku Dinas Pendidikan masing-masing wilayah di DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com