Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Alihkan Potong Kurban di Sekitar Equestrian ke RPH Dharma Jaya

Kompas.com - 11/07/2018, 23:22 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta melarang pemotongan, penampungan, dan penjualan hewan kurban dalam radius 1 km di area Equestrian Park Pulomas (JIEPP), Jakarta Timur.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Darjamuni mengatakan, pihaknya mengalihkan pemotongan hewan kurban ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur.

Tidak hanya itu, warga juga dibebaskan ongkos pemotongan hewan kurban.

Baca juga: Potong Hewan Kurban Dilarang di Sekitar Equestrian Pulomas, Anies Minta Warga Maklum

"Biaya pemotongan karena masih di bawah pengendalian kami akan dihilangkan, khusus untuk hewan kurban," ucap Darjamuni, saat menyosialisasikan kebijakan ini di Gedung JIEPP, Jakarta Timur, Rabu (11/7/2018).

Hal ini dilakukan untuk memenuhi syarat penyelenggara lomba berkuda yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan hewan dunia. Arena equestrian Pulomas direncakan untuk perhelatan balap kuda Asian Games 2018. 

"Sertifikasi IDFZ sudah kami dapatkan, itu zona bebas penyakit berkuda. Syaratnya sejauh 1 km wajib bebas dari hewan kurban, baik itu menampung, memotong, atau menjual," ujarnya. 

Baca juga: Warga Diimbau Tak Potong Hewan Kurban Dekat Venue Asian Games

Ada 45 masjid di Kecamatan Pulogadung dan Kelapa Gading yang terdampak aturan ini. 

Pihaknya meminta pengurus masjid yang terdampak untuk memaklumi kebijakan tersebut. 

"Pemotongan kami bekerja sama dengan PD Dharma Jaya, jadi gratis. Untuk mobilisasi tidak (gratis), saya minta kepada dewan masjid, ketua RT dan RW untuk menyosialisasikan biaya mobilisasi dibebankan kepada pengurban," kata Darjamuni. 

Baca juga: Tak Boleh Ada Kambing di Sekitar Equestrian, Sandiaga Akan Konsultasi dengan Ulama

Sepeti diketahui, perhelatan Asian Games akan dimulai pada 18 Agustus dan berdekatan dengan Idul Adha yang jatuh pada 22 Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com