Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Korupsi Rehabilitasi Sekolah, Mantan Kadisdik DKI Mengaku Tak Tahu Persis

Kompas.com - 12/07/2018, 20:01 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sopan Adrianto, selesai menjalani pemeriksaan penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Kamis (12/7/2018) pukul 13.30 WIB.

Ia dimintai keterangan terkait penyelidikan indikasi korupsi pada proyek rehabilitasi 119 sekolah di DKI.

Seusai menjalani pemeriksaan, Sopan tak menjelaskan detail mengenai hal-hal apa saja yang ia klarifikasi kepada penyelidik.

Ia mengaku tak mengetahui penyebab munculnya dugaan korupsi proyek yang telah selesai dikerjakan pada bulan Desember 2017 tersebut.

"Itu (soal proyek rehabilitasi sekolah) Sudin (Suku Dinas Pendidikan) ya," ujar Sopan di Mapolda Metro Jaya, Kamis.

"Saya enggak tahu itu (munculnya dugaan korupsi), pelaksanaannya kan di Sudin. Jadi kalau saya menjelaskan nanti saya salah," kata dia lagi.

Baca juga: Mantan Kadisdik DKI Penuhi Panggilan Polisi untuk Klarifikasi Proyek Rehabilitasi 119 Sekolah

Dalam proyek ini, Sopan mengaku hanya bertindak sebagai PA atau pengguna anggaran.

"Kan di dalam PA bawahnya ada KPA (kuasa pengguna anggaran) dan PPK (pejabat pembuat komitmen)," ujar dia.

Menurut Sopan, dalam hal ini Suku Dinas Pendidikan di wilayah-wilayah DKI-lah yang bertindak sebagai KPA dan PPK.

Usulan mengenai sekolah-sekolah mana saja yang akan direhabilitasi juga dari sekolah itu sendiri kemudian diusulkan kepada Sudin Pendidikan wilayah masing-masing.

Ia melanjutkan, dalam pemeriksaan kali ini, ia tak membawa dokumen apa pun sebagai materi pendukung klarifikasinya.

Rehabilitasi berat 119 sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA itu menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan Suku Dinas Pendidikan masing-masing wilayah di DKI Jakarta.

Rehabilitasi berat yang dimaksud yakni perbaikan sekolah pada bagian pagar, plafon, kusen, dan lainnya. Rehabilitasi sekolah telah selesai dilakukan pada Desember 2017.

Baca juga: Ini Alasan Ahok Coret Program Rehabilitasi Sekolah

Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan mengatakan, pemanggilan Sopan hari ini adalah untuk mengklarifikasi mengenai proses berjalannya proyek tersebut.

Klarifikasi ini akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan polisi untuk menentukan langkah dalam penyelidikan dugaan korupsi kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com