Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Hentikan Polemik 6 Tol Dalam Kota, Pastikan Jangan Mangkrak

Kompas.com - 16/07/2018, 08:07 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta semua pihak tidak memperpanjang polemik soal proyek enam ruas tol dalam kota di Jakarta.

Menurut dia, kini saatnya semua pihak memastikan proyek pembangunan tol yang mulai berjalan itu tidak mangkrak.

"Kita hentikan polemik ini. Kita pastikan bahwa proyek ini (enam tol dalam kota) bisa terealisasi, jangan mandek, jangan akhirnya jadi mangkrak," ujar Sandiaga di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (15/7/2018).

Baca juga: Basuki Bantah Anies Soal Pengambilalihan 6 Tol Dalam Kota Jakarta

Sandiaga menyampaikan, posisinya sejak awal sudah jelas bahwa dia menolak pembangunan enam ruas tol dalam kota. Namun, dia mencoba realistis mengingat pembangunan itu sudah dilakukan.

Saat meninjau proyek salah satu ruas tol dalam kota, Sandiaga melihat ada multiplier effect di sana, di antaranya banyak industri tumbuh dan ribuan orang yang bekerja dalam proyek tersebut.

"Sekarang dalam posisi sudah mau dibangun enam-enamnya, dan sudah terbangun sebagian, sudah berjalan, lapangan kerja yang diciptakan sudah 1.000 per seksi, jadi sekitar 3.000 totalnya. Ini suatu posisi yang dilematis dan mari kita tidak memperpanjang polemik ini," kata Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: Foke hingga Ahok Juga Hadapi Dilema soal Tol Dalam Kota

Dengan berjalanannya proyek tol dalam kota, Sandiaga menyebut ada beberapa hal yang harus dipastikan. Tujuannya agar proyek tersebut tidak menjadi sumber permasalahan di kemudian hari.

Sandiaga mengaku banyak menerima masukan agar proyek itu tidak menimbulkan masalah.

"Memastikan bahwa proyek ini terintegrasi dengan transportasi umum yang lain, memastikan juga bahwa dampak lingkungan yang dikhawatirkan oleh proyek ini bisa termitigasi dan terkelola dengan baik," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menegaskan, bukan dirinya yang meneruskan proyek enam ruas tol dalam kota. Ia menyebut proyek itu telah diambil alih pemerintah pusat setelah ia dipastikan menjadi gubernur Jakarta.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah telah mengambil alih proyek enam tol dalam kota Jakarta seperti yang dikatakan Anies.

Basuki menuturkan, proyek enam tol dalam kota itu masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak diusulkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya dan sudah dilakukan penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada 2014 silam.

Dalam catatan Kompas.com, proyek enam tol dalam kota telah digagas sejak Sutiyoso menjadi gubernur DKI. Pengembangan tol dibagi dalam empat tahap yang rencananya selesai pada 2022.

Enam ruas tol dengan total 69,77 kilometer ini terdiri dari Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer, Sunter-Pulo Gebang 9,44 kilometer, dan Duri-Pulo Gebang-Kampung Melayu 12,65 kilometer.

Kemudian, Kemayoran-Kampung Melayu 9,6 kilometer, Ulujami-Tanah Abang 8,7 kilometer dan Pasar Minggu-Casablanca 9,16 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com