Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yono dan Berkah Menjadi Tukang Sampah...

Kompas.com - 16/07/2018, 17:43 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang laki-laki tua terlihat berdiri menatap di tepi jalan raya.

Dahinya berkerut, sebagian rambutnya beruban, jenggotnya putih, memakai baju lusuh dan tak beralaskan sandal.

Itulah Yono Supatro (65), warga RT 002 RW 005 Jalan Jengkol, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: 18 Agustus, Menteri Susi Ajak Warga Indonesia Bersihkan Sampah di Laut

Kepada Kompas.com, Yono menceritakan, setiap hari ia mengangkut sampah warga untuk dibuang ke tempat pembuangan di Depok Timur. 

“Kalau siang sampai sore, kan, saya angkut-angkutin sampah. Biasanya dari rumah-rumah warga saya kumpulin dulu semua sampahnya di rumah," ucap Yono, di Jalan Jengkol, Depok, Senin (16/7/2018).

Baginya menjadi pengangkut sampah adalah sebuah keberkahan.

Baca juga: Bersihkan Sampah di Baling-baling Kapal, Seorang ABK Tewas Tenggelam

Selama 15 tahun menjadi pengangkut sampah, ia sudah dapat membeli rumah dan motor.

"Saya mah yang penting berkah saja, Mbak. Saya juga bisa dapat makan dan menyekolahkan anak sama cucu dari penghasilan buangin sampah warga," ucapnya.

Ia bahkan berhasil menyekolahkan empat anaknya hingga lulus SMA bahkan duduk di bangku universitas. Salah satu anaknya kini kuliah di sebuah universitas swasta di Depok. 

Baca juga: 2 Kakak Beradik Tewas Tertimbun Saat Bermain di Gunung Sampah

Ia biasa mendapat upah Rp 30.000 tiap kepala keluarga per bulannya.

Terkadang, ada warga yang memberikannya upah Rp 50.000 sebagai tanda terima kasih. 

Yono selalu memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Ia memilah sampah yang masih memiliki nilai jual.

Baca juga: Saat Kritikan Fraksi PDI-P soal Program Dinilai Politis oleh Sandiaga

"Saya pilih lagi sih misalkan kayak sampah-sampah botol, gelas plastik, dan barang-barang yang kemungkinan bisa dijual," kata Yono. 

Setiap harinya, Yono bekerja dengan gerobak motor. Gerobak motor yang dibelinya dari jerih keringatnya itu dapat menampung hingga 5 kuintal sampah. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com