Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendera Negara Pakai Bambu, Cara Warga DKI Meriahkan Asian Games

Kompas.com - 18/07/2018, 06:11 WIB
Ardito Ramadhan,
Laksono Hari Wiwoho

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Adanya deretan bendera negara peserta Asian Games yang dipasang terikat ke batang bambu menjadi perbincangan hangat di dunia maya pada Selasa (17/7/2018) kemarin.

Cerita bermula dari gambar bendera negara peserta Asian Games yang terikat ke batang bambu di Jalan Pluit Selatan Raya, Jakarta Utara, yang viral di media sosial.

Pantauan Kompas.com, Selasa sore, sedikitnya ada 29 bendera negara peserta Asian Games yang terpasang di sana. Bendera-bendera itu diikat pada bambu, beberapa di antaranya tampak usang dan mulai sobek.

Pemandangan tak jauh berbeda terlihat di kawasan Kali Besar, Jakarta Barat. Di sana, ada sekitar 30 bendera yang dipasang menggunakan bambu setinggi lebih dari 2 meter.

Tidak semua bambu tegak dan lurus, sebagian tiang bendera itu terpasang miring dan tidak simetris.

Dipasang warga

Camat Penjaringan Muhammad Andri mengatakan, pemasangan bendera di Jalan Pluit Selatan Raya merupakan inisiatif warga menyambut acara pawai replika obor pada Minggu (15/7/2018).

"Imbauan kita kan memeriahkan Asian Games sekaligus sosialisasi kepada warga. Mereka inisiatifnya ada, yang termasuk salah satunya memasang bendera," kata Andri.

Bendera-bendera itu masih terpasang di sana karena masih belum sempat dilepas. Aparat Kecamatan Penjaringan berencana mencopot seluruh bendera yang ada.

"Kita lepas dong, kan acaranya sudah selesai. Kecuali kalau sudah permanen, kalau pakai bambu gitu kan minimal mengganggu ketertiban," kata Umis Suripto, salah seorang staf Kecamatan Penjaringan.

Namun, rencana itu mendapat penolakan dari warga. Warga kukuh tetap memasang bendera di sana dan ingin menggantinya dengan kualitas yang lebih baik.

"Karena ramai (viral), itu tadinya kami copot. Cuma tadi warga tetap mau pasang, tapi lengkap biar enggak diomongin lagi. Kalau perlu dicari yang lebih bagus, katanya," ujar Andri.

Sementara itu, Kepala UPK Kota Tua Norviadi Setio mengatakan, tiang-tiang bambu di kawasan Kali Besar akan diganti menjadi tiang besi yang lebih kokoh.

"(Tiang bambu) itu sementara, nanti dicari yang lebih bagus karena konstruksinya, kan, bangunan-bangunan di sana bagian dari proyek ya. Kalau kami pakai besi, nanti mengganggu proyek," kata Norviadi.

Adapun Camat Tamansari Firman menyatakan akan turun tangan merapikan deretan bendera negara peserta Asian Games 2018 tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com