Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Diminta Segera Putuskan Kebijakan Anak Sekolah saat Asian Games

Kompas.com - 25/07/2018, 17:46 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI meminta Pemprov DKI Jakarta segera memutuskan kebijakan terkait anak sekolah saat perhelatan Asian Games nanti.

Hal ini disampaikan sejumlah anggota Komisi X dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait persiapan menghadapi Asian Games dan Asian Para Games 2018, Rabu (25/7/2018).

"Mengenai siswa coba dipikirkan sekali. Kan ada pemikiran akan diliburkan, ada juga yang mengatakan jangan diliburkan. Tolong sebelum kita mulai ada ketentuan yang pasti. Kalau diliburkan apa positifnya, negatifnya apa kalau tidak diliburkan," kata Anggota Komisi X DPR RI Popong Otje Djundjunan atau biasa dipanggil Ceu Popong, Rabu siang.

Baca juga: Kebijakan Libur Sekolah Saat Asian Games Tunggu Hasil Evaluasi Simulasi Lalu Lintas

Selain Ceu Popong, anggota Komisi X Reni Marlinawati juga mempertanyakan keputusan akhir DKI. Ia menanyakan, kenapa sempat ada wacana meliburkan, namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan tidak libur.

"Ini saya belum clear Pak Wagub, apakah terjadi perbedaan pemahaman persepsi? Karena waktu itu Pak Menteri mengatakan tidak diliburkan. Kan persepsinya mereka tetap sekolah atau ada kebijakan on-off," tanya Reni.

Reni mengusulkan, apabila anak sekolah tidak diliburkan, baiknya diberikan tugas untuk meramaikan dan mengulas pertandingan.

Baca juga: Disdik DKI Akan Ikuti Kebijakan Anies soal Libur Sekolah Saat Asian Games

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang mewakili Pemprov DKI dalam rapat itu mengatakan, pihaknya masih menunggu simulasi lalu lintas dengan kondisi anak sekolah masuk. Ia mengatakan, keputusan akan diambil dalam waktu dekat.

"Kita ingin lihat, nanti keputusannya didisikusikan bersama INASGOC dengan Pak Gubernur dan pemerintah pusat 10 hari ke depan. Karena kita ingin memastikan suksesnya Asian Games, jangan sampai kita salah ambil kebijakan," ujar Sandiaga.

Kompas TV Perhelatan Asian Games menjadi momentum penting untuk membenahi sistem transportasi massal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com