Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Mardani soal Kasus Pelemparan Bom Molotov di Rumahnya

Kompas.com - 27/07/2018, 19:10 WIB
Dean Pahrevi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Polisi Resor Metro Bekasi Kota sudah meminta keterangan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera terkait kasus pelemparan bom molotov di rumah Mardani.

Rumah Mardani di Jalan KH Ahmad Madani, Pondok Gede, Kota Bekasi, sebelumnya dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto mengatakan, pemeriksaan kepada Mardani dilakukan di markas Polisi Sektor Pondok Gede oleh penyidik Polres Metro Bekasi Kota.

"Iya, tadi kita periksa, tapi karena beliau (Mardani Ali Sera) terlalu jauh ke sini, inginnya di polsek. Tapi, berkasnya itu sudah dilimpahkan ke polres jadi tim kami, penyidik kami, yang ke polsek. Jadi, periksanya oleh polres di Polsek Pondok Gede," kata Indarto, di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (27/07/2018).

Baca juga: Keluarga Mardani Ali Sera Sempat Cemas Pasca-pelemparan Bom Molotov

Secara umum, lanjut Indarto, keterangan yang diminta penyidik ke Mardani antara lain posisi keberadaan Mardani saat pelemparan bom molotov berlangsung.

Kemudian, siapa kira-kira orang yang diduga melakukan pelemparan bom molotov menurut pandangan Mardani.

Indarto menambahkan, pihaknya saat ini masih menyidik kasus ini dengan melakukan pemeriksaan secara mendalam kepada para saksi termasuk Mardani sendiri.

"Intinya kami mencari tahu kira-kira menurut saksi, orang-orang yang mempunyai kepentingan untuk melakukan itu siapa. Mungkin beliau punya pandangan-pandangan itu jadi bahan masukan kami untuk melakukan penyelidikan," ujar Indarto.

Sebelumnya, pelemparan bom molotov di rumah Mardani terjadi pada Kamis (19/7/2018) pukul 03.00 WIB. Diduga, pelaku berjumlah 2 orang dan hingga kini masih buru polisi.

Tidak ada korban jiwa dan kerugian materi dalam teror bom molotov tersebut. Polisi sudah mengamankan barang bukti berupa pecahan-pecahan kaca botol serta satu botol utuh yang diduga bom molotov dari TKP.

Kompas TV Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera berada di luar kota saat teror bom molotov terjadi di kediamannya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com