Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separator Jalan Warna-warni untuk "Beautifikasi" Asian Games...

Kompas.com - 30/07/2018, 06:14 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Separator jalan di Jakarta dicat warna-warni menjelang perhelatan Asian Games 2018.

Salah satunya yaitu separator di Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, dan separator Jalan Raya Mabes Hankam dekat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) arah Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

Di Warung Jati Barat, separator warna-warni tampak mulai dari perempatan Pejaten Village di dekat Halte Transjakarta Pejaten Philips hingga sebelum Halte Transjakarta Buncit Indah.

Pembatas jalur khusus transjakarta itu dicat dengan warna-warna pastel, baik separator yang mengarah ke Ragunan, maupun ke Mampang. Ada warna kuning, oranye, merah muda, hijau muda, biru, hingga ungu.

Baca juga: Kemenhub: Tak Ada Aturan soal Warna Separator Jalan kecuali soal Marka

Tidak semua separator di dekat Halte Transjakarta Buncit Indah dicat. Akibatnya, perbedaan mencolok tampak pada bagian separator di sana. Ada yang dicat warna-warni, ada pula yang tidak dicat dan dibiarkan seperti sedia kala. Kondisi separator yang tidak dicat tampak kotor.

Separator jalan yang dicat warna-warni di kawasan Pejaten Barat, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan. Foto diambil Minggu (29/7/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Separator jalan yang dicat warna-warni di kawasan Pejaten Barat, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan. Foto diambil Minggu (29/7/2018).

Lurah Pejaten Barat Rahmat Basuki mengatakan, bagian yang tidak dicat tidak termasuk Kelurahan Pejaten Barat.

Rahmat menyampaikan, pengecatan separator oleh petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Pejaten Barat itu untuk menyemarakkan Asian Games.

"Itu separator kan dari sananya tidak dicat, sepanjang itu kan tidak dicat. Ya kita sekalian menyemarakkan Asian Games aja," kata Rahmat, Minggu (29/7/2018).

Baca juga: Warga Nilai Separator Warna-warni Jadikan Suasana Lebih Hidup

Berbeda dengan warna-warna pastel di separator Jalan Warung Jati Barat, separator Jalan Raya Mabes Hankam dicat dengan warna-warna mencolok. Tidah hanya separator yang dikelir, median jalan juga dicat warna-warni.

Separator jalan dihiasi warna-warni di kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu (29/7/2018)Stanly Ravel Separator jalan dihiasi warna-warni di kawasan TMII, Jakarta Timur, Minggu (29/7/2018)

Untuk "beautifikasi" Asian Games

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, separator jalan warna-warni merupakan bagian dari persiapan Pemprov DKI Jakarta menyambut Asian Games 2018.

"(Persiapan) yang keempat adalah beautifikasi," ujar Anies.

Baca juga: Gubernur DKI Sebut Separator Warna-warni Direncanakan untuk Beautifikasi Asian Games

Menurut Anies, upaya mempercantik separator jalan dalam rangka Asian Games sudah direncanakan. Namun, rencana itu baru dieksekusi pada Juli ini.

"Nature-nya Indonesia ada panas, hujan, kita tidak ingin warna-warna itu pudar di saat Asian Games. Itu semua direncanakan, memang baru dieksekusi di bulan Juli ini. Jadi, alhamdulillah kita sudah mulai, termasuk jalan-jalan," kata Anies.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat mengapresiasi semangat pasukan oranye mengecat separator jalan itu.

Dia menilai inisiatif petugas PPSU yang mengecat separator jalan atau membuat mural di wilayah Jakarta menunjukkan masyarakat Jakarta sudah terserang demam Asian Games.

Sandiaga juga meminta masyarakat tidak mempermasalahkan warna separator jalan maupun lukisan mural yang dikerjakan pasukan oranye itu.

"Mestinya kita berterima kasih, bukan saling ribut kenapa warnanya ini, warnanya itu, masih untung mereka mau ngerjain loh," kata Sandiaga.

Baca juga: Separator Warna-warni Negatifnya di Mana?

Tak ada aturan soal warna separator jalan

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, tidak ada aturan khusus tentang warna separator jalan. Hal itu berbeda dengan warna marka jalan yang memiliki regulasinya.

Ia hanya mengimbau agar separator memiliki warna mencolok seperti water barrier dan dilengkapi reflektor.

"Separator beda dengan marka dan tidak punya spesifikasi harus warna apa. Tapi menurut saya harusnya separator diberikan warna mencolok seperti water barrier agar mudah terlihat, kalau perlu langsung diberikan mata kucing atau reflektor, untuk malam hari kan itu penting," kata Budi.

Baca juga: Kemenhub: Tak Ada Aturan soal Warna Separator Jalan kecuali soal Marka

Budi menjelaskan, marka jalan merupakan tanda yang ada atau menempel pada permukaan jalan, contohnya seperti garis putih putus-putus, garis kuning, dan garis pada zebra cross. Sementara separator jalan hanya sebagai pelengkap dan berbeda dengan marka jalan.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmiko juga menyebut kehadiran separator yang dicat warna-warni tidak menyalahi aturan.

"Dalam Permenhub 67 tahun 2018 yang merupakan pengganti PM 34 tahun 2014 tidak ditetapkan spesifikasi untuk warna separator, jadi memang tidak ada aturan warnanya," ucap Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com