Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Warga yang Cuci Piring dan Buang Kotoran di Kali Sentiong

Kompas.com - 03/08/2018, 13:46 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang tinggal di tepi Kali Sentiong di kawasan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, masih ada yang cuci piring dan buang air di pinggir kali tersebut.

Warga yang mencuci piring di pinggir kali umumnya pengelola warung makan yang tidak mempunyai fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di sekitar warung yang dikelolanya.

"Di sini cuma buat cuci piring sama alat masak-masaknya. Habis kalau mau cuci di rumah jauh jalannya," kata Sela, seorang pedagang makanan yang ditemui Kompas.com pada Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Anies: Yang Masih Bau Itu di Medsos, Kali Item Sudah Enggak

Sela menyampaikan, tempat tinggalnya berjarak ratusan meter dari warungnya dan memakan waktu hingga 10 menit berjalan kaki.

"Kan repot mas kalau harus bolak-balik buat nyuci doang. Belum lagi ini barang-barangnya banyak kan, jadi kita cari praktis saja lah," kata dia. 

Dara, pedagang lain, mengaku hanya mencuci piring kotor di pinggir kali.

Sementara itu, kebutuhan mandi dan kakus dilakukannya di tempat tinggalnya.

Dara dan Sela menyebut, para pedagang tidak pernah mendapat imbauan atau larangan cuci piring di pinggir kali.

"Enggak pernah sih, paling cuma diingetin buat jaga kebersihan atau kadang diminta enggak jualan buat sementara kalau lagi ada bersih-bersih," kata Dara.

Saluran air menuju Kali Sentiong atau Kali Item yang melintas dekat Pasar Burung Pramuka tampak keruh, Jumat (3/8/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Saluran air menuju Kali Sentiong atau Kali Item yang melintas dekat Pasar Burung Pramuka tampak keruh, Jumat (3/8/2018).

Selain warung makan, Kompas.com menemukan tiga toilet umum yang didirikan di sepanjang Kali Sentiong di Kawasan Tanah Tinggi.

Dadi, pengelola salah satu toilet umum, menyatakan bahwa toilet umum yang dikelolanya tidak mempunyai septic tank sehingga kotorannya langsung masuk ke sungai.

"Dulu saya punya septic tank cuma waktu itu ada pohon roboh merusak septic tank-nya. Akhirnya sekarang ya langsung masuk aja dari atas (toilet)," kata Dadi.

Namun, Dadi menyebut toilet-toilet umum itu kini mulai ditinggalkan karena warga sekitar umumnya sudah mempunyai toilet di rumah masing-masing.

Penggunanya sudah tak sebanyak dulu. Kendati demikian, baik Dedi, Dara, dan Sela menampik bahwa aktivitas mereka menjadi faktor yang membuat kotor Kali Sentiong.

"Kalau kotori itu kan biasanya dari deterjen, atau sabun mandi begitu kan. Kalau cuci piring begini kecil lah, enggak ngaruh banyak," kata Sela.

Baca juga: Kalla: Kita Makan Pisang di Kali Item, Tidak Ada Campur dengan Bau...

Adapun kondisi air di Kali Sentiong yang melintas di sana tampak keruh. Sampah-sampah plastik juga tampak menggenang di sana.

Namun, walau air kali keruh, tidak ada bau tak sedap yang muncul dari kali tersebut. Kondisi tersebut tampak mulai dari kawasan Paseban hingga Bungur, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com