Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Menit Air Mancur Menari di Lapangan Banteng yang Memukau Warga...

Kompas.com - 04/08/2018, 21:39 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 18.25 WIB, Sabtu (4/8/2018). Warga sudah ramai-ramai duduk di amfiteater Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ada pula yang memilih duduk lesehan di sekitar kolam air mancur.

Mereka sudah bersiap-siap menyaksikan air mancur menari.

Saat waktu tepat pukul 18.30 WIB, petugas menginformasikan pertunjukan air mancur menari akan dimulai.

Begitu air mulai mancur, warga bersorak sorai. Mereka semakin antusias saat air mancur itu menari layaknya penari. Apalagi, tarian itu dibarengi tata cahaya warna-warni. Ada warna merah, biru, ungu, hijau, hingga jingga.

Jangan lupakan instrumen lagu-lagu yang mengiringi tarian air mancur itu.

Baca juga: Lapangan Banteng Direvitalisasi Swasta, Anies Janji Pemprov DKI Akan Merawatnya...

Pertunjukan air mancur menari di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Pertunjukan air mancur menari di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/8/2018).

Dalam satu kali pertunjukan, ada enam instrumen lagu yang diputar. Empat di antaranya merupakan lagu nasional, yakni Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, Indonesia Pusaka, dan Tanah Air Ku.

Dua lagu lainnya adalah lagu daerah Yamko Rambe Yamko dan kombinasi tiga lagu Betawi (Surilang, Ondel-ondel, dan Jali-jali).

Warga bertepuk tangan setiap kali satu lagu selesai diputar dan air mancur berhenti. Mereka kembali bersorak sorai saat lagu berikutnya diputar dan air mancur kembali menari.

Tepuk tangan meriah dari para pengunjung Lapangan Banteng itu menutup pertunjukan air mancur menari.

Baca juga: Metamorfosis Lapangan Singa yang Berubah jadi Lapangan Banteng...

Pertunjukan 15 menit air mancur menari itu cukup membuat warga terpukau.

"Bagus banget, senang lihatnya meskipun dari Joglo (Jakarta Barat), lumayanlah," ujar Nur Hidayat (28) yang datang bersama putrinya, Zahra (9).

Zahra juga mengaku senang diajak ibu dan ayahnya melihat pertunjukan air mancur menari.

"Senang, tapi cuma sebentar, ketinggalan," kata dia.

Warga lainnya, Yanti (47), menemani anaknya yang selesai berlatih teater di Lapangan Banteng. Yanti bersama suaminya menemani sang anak untuk menyaksikan air mancur menari terlebih dahulu, sebelum mereka pulang.

Baca juga: Revitalisasi Lapangan Banteng yang Digagas Ahok dan Diresmikan Anies...

Tak hanya Yanti, teman-teman latihan anaknya di sanggar beserta orangtua mereka juga turut menyaksikan air mancur menari itu.

"Belasan orang yang ke sini. Latihannya memang di sini. Abis selesai latihan, pengin lihat dulu," ujarnya.

Saat pertunjukan kedua berlangsung pada pukul 19.30 WIB, para pengunjung juga sama antusiasnya menyaksikan air mancur menari itu.

Adapun pertunjukan air mancur menari ini dapat dinikmati para pengunjung Lapangan Banteng setiap akhir pekan pada pukul 18.30, 19.30, dan 20.30 WIB.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com