Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tawuran yang Pipinya Tertusuk Pedang Meninggal Dunia

Kompas.com - 08/08/2018, 13:25 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Korban tawuran berinisial AF (17) yang mengalami luka dalam akibat tusukan pedang samurai di pipinya meninggal dunia pada Selasa (7/8/2018) di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, pukul 18.30 WIB.

Ia menjadi korban tawuran antara SMK Sasmita Jaya Pamulang dan SMK Bhipuri 01 Serpong di Jalan Boulevard Taman Tekno, Tangerang Selatan pada Selasa (31/8/2018).

"Almarhum dinyatakan resmi meninggal oleh pihak dokter RSCM dengan penyebab luka pada batang otak," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander Yurikho pada Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Polisi Duga Keluarga Sembunyikan Dalang Utama Tawuran Serpong

Korban mengalami luka tusuk pedang samurai sepanjang 40 sentimeter pada pipinya. Ia adalah salah satu siswa dari SMK Sasmita Pamulang.

Korban sempat dibawa ke RS Hermina Pamulang kemudian dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dioperasi.

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah korban dibawa ke rumah duka yang terletak di Kampung Pedurenan RT 003 RW 001, Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya, jenazah dimakamkan di TPU Kobak Desa Pedurenan.

Baca juga: Akibat Pedang Samurai Menancap di Pipinya, Korban Tawuran Ini Jalani 3 Operasi

Sementara itu, sampai sekarang aparat Polres Tangerang Selatan masih mengejar pelaku utama yang menyebabkan korban terluka.

"Semoga tersangka bisa segera Team Vipers amankan," kata Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com