Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno yang Kini Bungkam Ditanya soal Politik...

Kompas.com - 09/08/2018, 05:51 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kini enggan menjawab pertanyaan politik.

Hal ini terjadi sejak akhir Juli 2018 lalu ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) melarang kepala daerah serta wakil kepala daerah menjadi ketua tim kampanye, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden.

Padahal, selama ini, Sandiaga memegang jabatan Ketua Tim Pemenangan Pemilu Partai Gerindra di samping Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra.

Ia biasa melayani pertanyaan wartawan pada malam hari ketika selesai bekerja, akhir pekan, maupun saat-saat ia tidak mengenakan atribut aparatur sipil negara.

Namun, sejak PKPU yang membuatnya mundur, Sandiaga enggan bicara politik. Di sisi lain, namanya diisukan semakin menguat dalam pilpres.

Pada Selasa (7/8/2018) malam, misalnya, ia sampai dipepet awak media yang terus menanyakan posisinya sebagai cawapres. Namun, ia hanya diam dan pasrah tak menanggapi pertanyaan itu.

Baca juga: Fadli Zon Sebut Sandiaga Uno Masuk dalam Kandidat Cawapres Prabowo

Kemudian keesokan harinya, pada Rabu (8/8/2018), ia kembali ditanya soal namanya yang makin menguat. Namun, alih-alih menjawab pertanyaan, ia malah mengalihkan menjadi bahasan lainnya. Seperti ini tanya jawab Sandiaga dengan awak media:

Wartawan: Pak, tanggapannya nama Bapak dicalonkan sebagai Cawapres?

Sandiaga: Saya terima kasih sudah di-cover kemarin liputan tentang Gerai Tani OK OCE, gila hits banget lihatnya 100.000 views. Jadi terima kasih untuk teman-teman yang sudah meng-cover Gerai Tani OK OCE dan menjadi solusi dari masalah.

Baca juga: Selasa Malam Ini, Sandiaga Uno Bertemu Pimpinan PKS

Wartawan: Tadi malam menemui siapa saja di PKS?

Sandiaga: Tadi Tim Pertimbangan Monas sudah diangkat tugasnya untuk memastikan kurasi daripada kegiatan yang ada di Monas sebagai pertimbangan. Dan tentunya ini bagian dari pada pelibatan public private partnership kolaborasi dari seluruh... Termasuk budayawan-budayawan, Pak Anhar Gonggong sebagai expert juga JJ Rizal

Awak media kembali mencoba menanyakan soal politik sore harinya. Ia kembali tak mau menjawab. Padahal, ada kabar Sandiaga kini didapuk sebagai jubir tim pemenangan pemilu Gerindra.

"Jubir? Enggak ngawur," ujar dia.

Baca juga: Sekjen Gerindra Sebut Nama Cawapres Prabowo Tersisa AHY dan Sandiaga

Sandiaga mengatakan, keputusannya untuk bungkam karena ia menghormati keputusan PKPU.

"Esensinya saya kan kepala daerah. Berarti kalau enggak boleh sebagai ketua tim, enggak boleh juga sebagai anggota tim dan enggak boleh juga sebagai jubir. Menurut saya ya. Karena ini pasti ada esensinya untuk memastikan hal-hal yang berkaitan dengan independence dari kepala daerah," ujar Sandi.

"Kalau saya begitu peraturannya keluar, no more statements on politics for me," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com