Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahu Bulat Tak Lagi "Ngehit", Pedagang Ini Beralih ke Telur Gulung

Kompas.com - 10/08/2018, 05:30 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemuda terlihat sabar mengantre pesanan telur gulung yang dibuat dua orang penjual dari dalam sebuah mobil Suzuki Carry berwarna hijau yang diparkir di kawasan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018) malam.

Sambil mengocok-kocok telur pesanan, suara musik dangdut terdengar menghibur penjual dan pembeli dari speaker yang berada di dalam mobil.

Tangan kiri pedagang telur gulung sibuk mengocok telur di dalam sebuah wadah mirip botol yang disemprotkan ke dalam wajan berisi minyak panas.

Tangan kananya mengambil stik dan menyelupkan ke dalam wajan sambil melakukan gaya seperti menggulung.

Penjual lainnya sibuk memasukkan telur gulung yang sudah jadi ke dalam plastik dan memberikan saus. Dalam waktu 5 menit, 20 telur gulung pesanan telah selesai dimasak.

Baca juga: Bos Tahu Bulat Lapor Polisi, Mobil Pikap Dibawa Kabur Karyawan

Arif dan Nanda merupakan dua penjual telur gulung yang beberapa pekan ini terlihat berjualan di kawasan Tanah Kusir.

Namun, siapa sangka, sebelum berjualan telur gulung, keduanya merupakan penjual tahu bulat.

"Dulu jualan tahu bulat, kalau yang sekarang ini (telur gulung) baru dua bulanan," ujar Arif saat berbincang dengan Kompas.com.

Arif bercerita, ia dan Nanda baru dua bulan berjualan telur gulung. Keduanya bekerja dengan salah satu pengusaha yang tinggal di Rempoa, Tangerang.

Sebelumnya, selama dua tahun Arif dan Nanda mencari nafkah dengan menjadi penjual tahu bulat yang berkeliling hingga ke Jawa Timur.

Namun, ia beralih menjadi penjual telur gulung karena penjualan tahu bulat tak lagi "sepanas" dulu.

Jika dalam sehari dulunya ia bisa menjual 5.000-6.000 butir tahu, dua bulan terakhir penjualan tahu bulat hanya 500 tahu per hari.

Padahal, menurut dia, untuk 2.000 tahu, omzet yang diperoleh bisa mencapai Rp 1 juta. 

Arif juga menyampaikan, ketika penjualan tahu masih baik, ada dua hingga tiga penjual yang berkeliling dalam satu mobil.

Namun, penurunan omzet membuat pemilik juga mengurangi pegawainya. Satu penjual untuk satu mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com