Meski rata-rata dari mereka tak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, namun mereka punya tekad yang kuat untuk bisa bekerja seperti manusia normal.
"Itu yang kerja ada yang hanya sekolah sampai kelas 2 SD, tadi kalau di perusahaan dia enggak bakal keterima, tapi hari ini dia bisa kerja keren banget. Tapi yang pasti mereka harus punya sikap yang baik," ujar Ratna.
Baca juga: Haru Cucu saat Anaknya Penyandang Disabilitas Diangkat Adik oleh Dedi Mulyadi
Dengan mendirikan Precious One, Ratna berharap hasil karya para penyandang disabilitas ini tak akan dibedakan.
"Makanya berjalannya waktu kami bikin ini agar masyarakat berubah paradigmanya. Memang enggak gampang masarin produk ini ke masyarakat, karena mereka pasti mikir produk ini jelek, enggak berkualitas, tapi kami berjuang untuk itu, kita tebus, kita lawan sampai hari ini," kata dia.
Kini, dirinya sedang berusaha agar lebih memajukan Precious One dan bisa lebih banyak merekrut pekerja disabilitas yang memiliki tekad tinggi, untuk melawan stigma masyarakat, bahwa penyandang disabilitas juga kreatif dan bisa menghasilkan karya menarik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.