Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Precious One, Tempat Berkarya bagi Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 14/08/2018, 12:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Kompas TV Saat ujian praktik, kaum difabel mengendarai  motor roda 3 yang sudah dimodifikasi khusus.

Menengok Workshop Precious One

Usaha yang didirikan Ratna bisa dijumpai di kawasan Meruya Utara, Jakarta Barat.

Sebuah rumah berwarna putih yang berdiri di atas lahan seluas 336 meter, diubah menjadi tempat Workshop Precious One. 

Dari pintu gerbang depan setinggi sekitar 156 sentimeter, dapat langsung melihat toko suvenir yang diberi batasan dengan kaca berukuran besar.

Toko suvenir ini menyediakan hasil pekerjaan tangan dari para penyandang disabilitas di Precious One.

Di antaranya hasil karya berupa tempat tisu, tas tangan, pajangan dari boneka kertas, boneka tangan, dan hasil karya lainnya.

Toko ini dirancang dengan tatanan yang cukup minimalis dan eye catching. Dindingnya ditempeli kutipan-kutipan motivasi dan pajangan-pajangan lainnya yang cukup menghibur mata.

Baca juga: Ini Panduan Pendampingan bagi Pemilih Penyandang Disabilitas

Disediakan pula 1 meja bulat dan 3 bangku besi berwarna putih bagi konsumen yang ingin memilih barang sembari bertanya-tanya mengenai rincian barang.

Tepat di samping toko suvenir, terdapat ruang tamu yang disediakan bagi para konsumen untuk sekadar mengobrol atau bertanya-tanya mengenai Precious One.

Di ruangan ini, Ratna memajang beberapa penghargaan dan prestasi yang didapatkan oleh tempat pelatihan ini.

Ruang tamu langsung terhubung dengan ruang kerja para penyandang disabilitas.

Saat dikunjungi Kompas.com, seluruh pekerja tampak serius dengan berbagai tugasnya. Suara mesin jahit dan gunting beradu.

Berbekal 7 mesin jahit dan beberapa alat bordir, serta kemauan para penyadang disabilitas yang kuat, mereka menghasilkan kerajinan tangan yang menarik.

Sekitar 15 orang pekerja terlihat serius menekuni pekerjaannya masing-masing. Ada yang menjahit, membuat pola, dan merapikan pekerjaan akhir.

Rata-rata para pekerja adalah penyandang tunarungu, dan ada pula yang tunadaksa.

Halaman:


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com