Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diskominfo Depok Sosialisasikan Internet Sehat Atasi Remaja Terjerumus Prostitusi "Online"

Kompas.com - 16/08/2018, 19:31 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok Sidik Mulyono menyatakan, pihaknya akan menyosialisasikan penggunaan internet sehat bagi masyarakat Depok, khususnya kalangan remaja.

Hal tersebut menyusul terbongkarnya kasus prostitusi online memanfaatkan jejaring sosial WeChat, di sebuah apartemen di Depok.

“Kita lebih menguatkan edukasi masyarakat untuk berinternet sehat,” ucap Sidik, di Gedung Paripurna, Kantor DPRD, Depok, Kamis (16/8/2018).

Internet sehat yang diedukasikan misalnya mengakses pelajaran sekolah melalui internet, memanfaatkan internet untuk berjualan online, membuat tulisan di media sosial yang bermanfaat untuk orang lain, dan lainnya.

Baca juga: PSK di Kasus Prostitusi Online Depok Pasang Tarif Rp 400.000-Rp 1 Juta

Dengan internet sehat, waktu bermain para remaja diyakini tidak bakal terbuang sia-sia.

“Kalau internet dipakai dengan positif, tidak mungkin dia ada waktu untuk main-main atau pun lakukan hal buruk dengan internet, karena disibukkan dengan hal yang bermanfaat, misalnya dengan jualan secara online,” ucap Sidik.

Sidik mengatakan, akan menyosialisasikan penggunaan internet sehat ke sejumlah sekolah dan setiap kelurahan di Kota Depok.

“Sekarang Diskominfo akan mulai sosialisasikan penggunaan internet sehat baik ke sekolah-sekolah, rumah sakit, kelurahan, dan tempat umum, dengan menawarkan penambahan WiFi gratis yang sudah difilter pengaksesannya dari situs negatif,” ucap Sidik.

WiFi gratis, lanjut dia, bisa membuat para remaja di Depok betah di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.

Baca juga: Cara Pemkot Antisipasi Prostitusi Online Terulang di Apartemen Margonda

“Jadi, kita akan tampung semua wilayah yang akan mau dibuatkan WiFi gratis, baik dari karang taruna di kelurahan-kelurahannya, rumah ibadah, dan tempat umum lainnya akan kami berikan WiFi 24 jam,” ucap dia.

Seperti diketahui, Polresta Depok mengungkap kasus prostitusi online di Apartemen Margonda Residence 2, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/8/2018) lalu.

Enam orang yang terdiri dari empat PSK dan dua mucikari dibekuk dalam kasus tersebut.

Kompas TV Para tersangka yang ditangkap memiliki peran yang berbeda-beda, seperti pencari konsumen dan sebagai pekerja seks.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com