Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Pencopotan Bendera Merah Putih, Ini Penjelasan Pengelola Kalibata City

Kompas.com - 17/08/2018, 05:12 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video menunjukkan perdebatan antara penghuni dengan pihak diduga pengelola Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, beredar di media sosial, Kamis (16/8/2018).

Video itu diunggah akun YouTube Kabar Kalcit dengan judul "Pencopotan Paksa Bendera Merah Putih di Kalibata City oleh Pengelola".

Dalam video berdurasi 2 menit 47 detik itu tampak seorang perempuan marah-marah sambil membawa bendera.

Baca juga: Mengapa Praktik Prostitusi Tumbuh Subur di Apartemen Kalibata City?

Di sampingnya ada seorang laki-laki memakai kaus hitam yang juga ikut marah-marah.

Mereka mempertanyakan pencopotan bendera merah putih dari balkon unit hunian perempuan tersebut.

Perempuan itu menuding pengelola menerobos masuk ke unit huniannya.

Baca juga: Mudahnya Sewa Kamar Harian di Apartemen Kalibata City

"Unit saya diterobos masuk sama pengelola untuk dicopot benderanya. Enggak bener ini. Orang saya pasang bendera merah putih kok," kata perempuan dalam video tersebut.

"Kalau ada saya di unit, saya tidak akan izinkan siapa pun mencopot bendera saya," lanjut dia.

Hingga Kamis pukul 22.30, video itu sudah ditonton lebih dari 3.000 kali.

Baca juga: Cerita Pelanggan PSK di Kalibata City, dari via Aplikasi hingga Tergoda Selebaran

General Manager Kalibata City Ishak Lopung membantah pengelola mencopot paksa bendera tersebut dan menerobos unit hunian.

Menurut Ishak, pengelola mulanya melihat bendera merah putih diikatkan ke bracket AC dan railing balkon salah satu unit hunian sehingga tidak elok dipandang.

Selain itu, angin di lantai atas juga cukup kencang.

Baca juga: Lagi-lagi, Prostitusi di Apartemen Kalibata City...

Pengelola kemudian mendatangi unit hunian tersebut.

"Kami naik ke atas, datang ke unit tersebut dengan baik-baik, kami ketuk pintunya. Oleh si penghuni dibuka, yang ada adalah Ibu dari si pemilik. Kami sampaikan bahwa mohon bendera itu dilepas, dipasang di bawah saja," kata Ishak saat dikonfirmasi.

Pengelola, kata Ishak, meminta izin untuk membantu mencopot bendera itu.

Baca juga: Prostitusi di Apartemen Kalibata City, Ada Pelanggan dan PSK Berusia Dini

Bendera merah putih yang telah dicopot kemudian diserahkan kepada Ibu di dalam unit hunian itu.

Setelah itu, Ishak menyebut anak Ibu itu turun ke lantai bawah dan berteriak-teriak. Anak Ibu itu tidak lain adalah perempuan yang ada di dalam video.

Ishak memastikan pencopotan bendera dilakukan secara baik-baik.

Baca juga: Polisi: Prostitusi Anak Dilakukan di 5 Tower Apartemen Kalibata City

"Ada kok videonya bahwa kami menyampaikan baik-baik, kami jelaskan baik-baik kok. Jadi, bukan pencopotan paksa. Kalau memang enggak boleh, enggak mungkin kami kan masuk. Tapi karena diizinkan, ya sudah, kami bantu melepaskan itu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com