Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Kemerdekaan, Komunitas Ini Bersih-Bersih Pesisir Laut di Ancol

Kompas.com - 19/08/2018, 17:58 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati kemerdekaan Republik Indonesia, Komunitas Pandu Laut menggelar aksi bersih-bersih pesisir laut di 76 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Econusa Melda Wita Sitompul menyebut, gerakan bertajuk "Menghadap ke Laut: Laut Bukan Tempat Sampah" ini awalnya hanya akan dilaksanakan di 73 titik yang tersebar di dari Aceh ke Papua sesuai dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia.

"Namun kami tidak menyangka jumlah partisipan terus meningkat hingga di angka 76 titik di seluruh Indonesia," ujar Melda ketika ditemui di timur Ancol, Jakarta Utara, Minggu (19/8/2018).

Menurutnya, setelah diresmikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti beberapa bulan lalu, gerakan Menghadap Laut ini merupakan gerakan kepedulian laut terbesar yang pernah ada di Indonesia yang dilakukan secara sukarela.

Baca juga: Berkarung-karung Sampah Plastik Diangkat dari Kedalaman Teluk Gorontalo

Tak hanya di darat, sebanyak 28 kapal juga terlibat dalam aksi bersih-bersih laut.

"Acara ini melibatkan lebih dari 20.000 orang dipimpin oleh Ibu Susi Pudjiastuti bersama 341 mitra yang terdiri dari kelompok masyarakat, komunitas masyarakat adat, nelayan, mahasiswa dan kelompok-kelompok pemerhati lingkungan termasuk kelompok swasta pelaku wisata, musisi, seniman dan publik figur lainnya," sebut Melda.

Para peserta Menghadap ke Laut membersihkat pantai di timur Ancol, Jakarta Utara, Minggu (19/8/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Para peserta Menghadap ke Laut membersihkat pantai di timur Ancol, Jakarta Utara, Minggu (19/8/2018).

Di Jakarta, lanjut Melda, acara bersih-bersih pesisir laut ini diadakan di dua titik di kawasan Ancol, Jakarta Utara.

Salah satu titik yang menjadi objek acara adalah pantai yang terletak di sisi timur Ancol. Di lokasi ini acara dimulai sekitar pukul 14.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, di wilayah tersebut sampah berserakan di antara pasir dan bebatuan pantai.

Baca juga: HUT RI Ke-73, Warga Sulap Sampah Plastik Jadi Penghias Kampung

Dengan berbagai peralatan yang telah disiapkan, para peserta mulai mengumpulkan sampah-sampah tersebut.

"Kami juga bekali para peserta dengan botol minuman agar para peserta tak sembarangan membuang sampah plastiknya. Peralatan seperti sarung tangan dan sekop kami sediakan juga mengingat sampah di sini bukan saja sampah plastik atau kain, tapi ada juga pecahan kaca yang cukup berbahaya tanpa perlengkapan memadai," papar Melda.

Menurut Melda, pihaknya telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup setempat untuk membantu proses pembuangan sampah-sampah yang telah terkumpul.

"Setelah acara pengumpulan sampah selesai, nanti jam 16.00 para peserta di 76 titik di Indonesia akan bersama-sama menghadap ke laut sambil menyanyikan Indonesia Raya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com