Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Jalan Margonda Sudah Berbulan-bulan Berlubang

Kompas.com - 21/08/2018, 12:11 WIB
Cynthia Lova,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Trotoar di sepanjang Jalan Margonda, Depok, tampak sudah rusak. Salur air di beberapa titik juga terlihat tidak ditutup, dibiarkan terbuka. Kondisi ini membahayakan para pejalan kaki, apa lagi saat hujan atau pada malam hari.

Di sekitar Mal Margo City misalnya ada sejumlah lubang menganga di trotoar. Yang paling parah kondisinya di dekat halte Pondok Cina. Di lubang-lubang itu terdapat tumpukan sampah botol plastik.

Sarif (43), pedagang yang berjualan di trotoar tersebut, mengatakan, trotoar itu dibuat dua tahun lalu. Namun kini kondisinya sudah rusak.

“Sudah dua tahun kalau trotoar ini. Masih baru tapi trotoarnya sudah rusak aja ya. Banyak bolong-bolong jalanannya (trotoarnya)," kata Sarif, Selasa (21/8/2018).

Baca juga: Parkir Sembarangan di Jalan Margonda, Ban Kendaraan Akan Digembok

Menurut dia, trotoar itu bolong-bolong karena kabel telepon di bawahnya digali untuk ambil saat trotoar sudah jadi.

“Harusnya kabel telepon di dalam trotoar diambilin dulu sebelum dibuat trotoar ini. Ini kebalik, sudah jadi trotoarnya malah dicabutin. Jadi bolong-bolong trotoarnya. Sudah gitu gak dibenerin lagi,” kata Sarif.

Saluran air dibiarkan terbuka di trotoar Jalan Margonda, Depok. Foto diambil Selasa (21/8/2018).Kompas.com/Cynthia Lova Saluran air dibiarkan terbuka di trotoar Jalan Margonda, Depok. Foto diambil Selasa (21/8/2018).
Menurut Sarif, kondisi trotoar yang berlubang sudah berlangsung tiga bulan. Sementara saluran air yang tidak ditutup sudah sejak enam bulan lalu.

Asi (45), warga Jalan Pinang yang sering berjalan kaki melewati trotoar itu mengatakan, anaknya pernah jatuh di trotoar berlubang itu sehingga terluka.

“Itu bolongannya agak dalam loh, anak saya saja jatuh sampai luka.... Namanya juga anak kecil ya, masih kelas dua SD, lari-lari lewatin ini eh tiba-tiba jeblos,” kata Asi.

Herna (25), seorang pejalan kaki, mengatakan trotoar berlubang itu berbahaya saat hujan dan pada malam hari.

"Kalau hujan, bolongan di trotoar itu sampahnya penuh (air hujan), apalagi ada genangan air gitu kan di dalamnya,” kata Herna.

Menurut dia, pejalan kaki harus waspada pada malam hari ketika melewati trotoar tersebut.

“Iya kalau malam hari harus hati-hati banget ya. Takutnya gelap gak lihat, jeblos deh,” ucap Herna.

Ia berharap pemerintah kota memerhatikan kenyamanan pejalan kaki di trotoar Depok khususnya Jalanan Margonda yang merupakan pusat kuliner dan perbelanjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com