JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha Yasuhara Inoue mengatakan, harga 1 unit masjid berjalan buatannya yang berbentuk truk itu dibanderol 100 juta yen atau sekitar Rp 14 miliar.
Sebab, masjid berjalan ini diklaim dibuat dengan teknologi canggih dan mutakhir asli dari Jepang.
"Memang mahal karena semua buatan Jepang, teknologi dan paten Jepang," ujar Yasu, di Hotel Rota, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/8/2018).
Meski begitu, harga tersebut bisa lebih rendah jika dibuat sesuai dengan alat-alat yang lebih murah.
Baca juga: Yasuhara Inoue Ingin Hadirkan Masjid Berjalan Saat Asian Games 2018, tetapi...
Ia mengumpamakan, jika mobil ini diproduksi di Indonesia dan memakai alat yang lebih murah, maka kemungkinan harga mobil tersebut dapat turun.
"Kalau bisa buat di Indonesia pakai teknologi alat dan ukuran (mobil) lebih kecil, akan lebih murah," tutur Yasu.
Adapun kesulitan menurutnya, selama membuat masjid berjalan tersebut adalah teknologi yang digunakan untuk mengubah dari truk biasa menjadi berbentuk masjid dengan lebar 48 meter persegi.
"Kesulitan membuat adalah teknologi sangat sulit. Termasuk memperlebar dalam bentuk masjid. Jadinya seperti di (perubahan) di film transformer," kata dia.
Baca juga: Pengusaha Jepang Ini Ciptakan Masjid Berjalan untuk Olimpiade Tokyo 2020
Jika mobil ini ingin diproduksi di Indonesia, ia memberikan syarat agar para pembuat dan pekerjanya harus belajar teknologi ke Jepang untuk memahamai.
"Misal dibuat di Indonesia bukan masalah teknologi, tapi software, SDM-nya harus ke Jepang karena memang sulit, harus belajar di sana," imbuh dia.
Mobil tersebut saat ini masih menggunakan bahan bakar bensin. Namun, Yasu sedang mengupayakan agar sesegera mungkin bisa memakai energi listrik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.