Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Pengunduran Diri Sandiaga dan Jokowi Menurut Ketua DPRD DKI

Kompas.com - 27/08/2018, 17:15 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi telah dua kali memimpin rapat pengunduran diri kepala daerah karena akan ikut dalam pemilihan presiden.

Tahun 2014, Joko Widodo atau Jokowi yang saat itu merupakan gubernur DKI Jakarta menyatakan mundur dari jabatannya untuk ikut Pilpres 2014. Hari Senin (27/8/2018) ini, Prasetio memimpin rapat paripurna pengunduran diri Sandiaga Uno dari jabatan wakil gubernur DKI karena akan maju dalam Pilpres 2019.

Prasetio mengatakan, sulit untuk membandingkan pidato pengunduran diri dua orang itu.

Baca juga: Di Hadapan DPRD, Sandiaga Ungkap Alasannya Pilih Mundur daripada Cuti

"Susah membedakannya ya karena ketika itu Pak Jokowi sudah bekerja kepada masyarakat dan masyarakat tersentuh. Kalau ini kan baru 10 bulan, tergantung kerjanya sekarang, kita belum lihat kerjanya," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin.

Waktu Jokowi membacakan pidato pengunduran dirinya dulu, salah satu yang dibahas adalah tentang apa saja keberhasilan Pemprov DKI selama dua tahun dipimpinnya. Prasetio menilai Sandiaga belum bisa banyak menceritakan hal itu karena baru 10 bulan menjabat.

Dia pun berharap wakil gubernur yang baru nanti bisa melanjutkan tugas-tugas yang ditinggal Sandiaga.

"Mudah-mudahan dengan dia mengundurkan diri, pemberhentian ini, nanti penggantinya mungkin bisa melaksanakan tugasnya Pak Sandi," ujar Prasetio.

Sandiaga telah membacakan pengunduran dirinya dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Dia mundur karena telah mendaftar sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com