Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ojek "Online" Rela Merugi Saat Pengalihan Arus Demi Asian Games

Kompas.com - 30/08/2018, 08:58 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama perhelatan akbar Asian Games 2018 digelar, berbagai pengaturan lalu lintas diterapkan untuk menjaga kelancaran acara tersebut.

Misalkan saja pada saat pertandingan jalan cepat yang digelar kemarin, Rabu (29/8/2018) hingga hari ini, Kamis (30/8/2018).

Ruas Jalan Asia-Pasific ditutup, arus lalu lintas sekitar Stadion Gelora Bung Karno lainnya dialihkan. Artinya, kepolisian menyiapkan jalur-jalur alternatif bagi pengendara agar jalur pertandingan jalan cepat tetap steril.

Namun ternyata, pengaturan lalu lintas tersebut berdampak pada penghasilan mitra ojek online (ojol). Sejumlah ojol mengaku terpaksa merugi karena pengaturan lalu lintas ini.

"Saya tadi pagi dapat order dari Stasiun Palmerah, penumpang saya mau ke Plasa Senayan. Tapi karena jalanan banyak yang ditutup dan saya bingung, saya harus memutar ke arah Kemayoran," ujar Duri, seorang mitra ojol, Rabu malam.

Baca juga: 29 dan 30 Agustus Ada Jalan Cepat di GBK, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya...

Menurutnya, hal ini membuat waktu tempuhnya mengantar penumpang lebih tinggi sehingga waktu untuk menerima orderan lain berkurang.

"Enggak cuma itu, biaya bensin yang saya keluarkan juga lebih banyak karena harus memutar jauh. Padahal harga yang tertera di aplikasi sama seperti ketika jalan dibuka," lanjut Duri.

Menurutnya, selama Asian Games berlangsung, ia selalu memantau pemberitaan media agar mengerti jalur-jalur mana saja yang dialihkan pada saat itu sehingga dapat memperkirakan rute perjalanan yang harus dilalui saat mengantar penumpang.

Hal yang sama diungkapkan Satirah, mitra ojol wanita ini mengaku sering kebingungan saat pengalihan arus dilakukan.

"Saya ya baca informasi dulu kalau mau berangkat. Itu pun di jalan saya masih bingung. Kelamaan bingung di jalan sampai waktu saya habis untuk ngantar satu penumpang saja," sebutnya, Rabu.

Baca juga: Ada Pertandingan Jalan Cepat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Ramai Lancar

Meski demikian, mitra ojol lain bernama Supriyanto tak begitu mempermasalahkan pengalihan arus lalu lintas ini.

Meskipun ia mengaku sering kehilangan kesempatan mendapatkan poin lebih akibat jumlah penumpang yang sedikit akibat waktu yang berkurang karena pengalihan arus.

"Pas ada maraton kemarin saya juga bingung di jalan. Akhirnya sampai malem itu enggak tutup poin. Tapi enggak apa-apa sih kan dalam rangka Asian Games juga. Enggak setiap hari juga jalanan ditutup," tuturnya, Rabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com