Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Pelajar SMK di Bekasi, 1 Orang Tewas hingga Aksi Balas Dendam

Kompas.com - 31/08/2018, 08:38 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Atas perbuatannya kelima pelaku terancam dikenakan pasal 170 tentang pengeroyokan dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun.

Baca juga: SMK Pijar Alam di Bekasi Dirusak Diduga akibat Balas Dendam Pasca-tawuran

Kelima pelajar tersebut masih tercatat sebagai siswa di SMK PA.

"Kalau kasus siswanya sampai saat ini masih jadi siswa saya, karena saya menunggu proses hukum," kata Sapto Agus Kepala SMK Pijar Alam.

Diwarnai aksi balas dendam

Pasca tawuran antara SMK Pijar Alam dan SMK Karya Bahana Mandiri di Jalan Raya Sumur Batu, Bantargebang, Kota Bekasi, Pada Senin (20/8/2018) terjadi penyerangan terhadap Gedung SMK Pijar Alam yang diduga dilakukan oleh para pelajar SMK Karya Bahana Mandiri.

"Terjadi serangan, sekolah kita dilempari batu oleh puluhan anak, sekolah kita dilempari petasan, batu bata, batu kali, bendera juga dicabut-cabutin," kata Sapto Agus Kepala SMK Pijar Alam, Rabu (29/8/2018).

Saat kejadian penyerangan, lanjut Agus, dirinya bersyukur siswa-siswanya sedang melakukan shalat bersama di ruangan yang letaknya jauh dari jangkauan penyerangan.

"Saya lagi keluar kebetulan saat kejadian, yang ada disini (sekolah) itu ibu-ibu sini sama satpam, anak-anak lagi shalat berjamaah di lantai 2 jadi alhamdulillah gakena lemparan batu, mungkin kalau posisi anak-anak sedang di kelas pasti ada yang kena itu," ujar Agus.

Penyerangan hanya berlangsung 5-10 menit. Namun beberapa bagian bangunan sekolah SMK PA mengalami kerusakan.

"Kaca-kaca pecah semua itu, kaca kelas yang diatas juga kena, makannya kalo ada siswa disitu pasti kena bisa luka," ucap Agus.

Pihak SMK PA pun sudah melaporkan penyerangan yang dilakukan puluhan pelajar yang diduga SMK KBM itu ke pihak kepolisian. Saat ini kepolisian masih menyelidiki secara mendalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com