JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam focus group discussion (FGD) perpanjangan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap di kantor Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jumat (31/8/2018), Ahmad Safrudin atau Puput dari Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menyampaikan betapa buruknya udara Jakarta.
Ia menyebutkan, atlet jalan cepat yang bertanding di Asian Games 2018 sempat pingsan karena udara Jakarta yang buruk.
"Atlet saja pingsan karena pencemaran udara, atlet jalan cepat," kata Puput saat FGD tersebut.
Puput menjelaskan. hal itu disebabkan karena atlet sangat sensitif terhadap udara. Asupan udara sangat penting saat berlatih dan bertanding.
"Dia menyerap 10 sampai 20 kali lipat udara dari orang biasa, jadi kalau udara mengandung polutan, akan berpengaruh," ujar Puput.
Baca juga: Ada Pertandingan Jalan Cepat, Arus Lalu Lintas di Sekitar GBK Ramai Lancar
Kantor berita AFP sebelumnya melaporkan, atlet yang dimaksud yakni Hendro Yap, asal Yogyakarta. Hendro yang finis di posisi kelima langsung kolaps di aspal dan mendapat pertolongan medis pada Kamis (30/8/2018) pagi.
"Pertandingan sangat berat, cuaca panas, lembab, dan juga polusi udara. Balapan di sini tak pernah mudah, inilah Indonesia," kata Hendro kepada AFP.
Pada pertandingan pagi itu, suhu udara mencapai 31 Celsius. Namun yang lebih parah, kualitas udara (Air Quality Index atau AQI) menunjukkan indeks 163 atau tergolong tidak sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.