Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi "Car Free Day" yang Nyaman, Pasukan Oranye Bersihkan Jalanan Sejak Sabtu Malam

Kompas.com - 02/09/2018, 16:38 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

Sejumlah tong sampah disediakan di sejumlah sisi jalan agar warga dan pedagang memiliki akses yang mudah dalam membuang sampah.

"Kami juga bekerja sama dengan satpol PP, dengan Dishub untuk mengawasi. Jadi kalau ada yang membuang sampah sembarangan akan kami denda sesuai peraturan perda, kami lakukan OTT (operasi tangkap tangan). Ini bagian dari pengendalian sampah," kata Ahmad.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah, warga yang tertangkap tangan membuang sampah sembarang bisa dikenakan sanksi membayar denda paksa maksimal Rp 500.000.

3. Setelah CFD

Tak berhenti di situ, setelah CFD selesai, pasukan oranye harus menjalankan penanganan sampah tahap ketiga.

"Setelah selesai CFD, kami bersihkan lagi dengan road sweeper lagi. Lalu sampah akan diangkut dengan bantuan truk compactor yang dipasangkan dengan tong sampah weber dari Jerman," kata dia.

Dengan berbagai alat ini, lanjut Ahmad, proses pembersihan jalan pasca-CFD menjadi lebih cepat.

Baca juga: CFD Sudirman-Thamrin Akan Ditiadakan pada 26 Agustus 2018

Meski demikian, berdasarkan pantauan Kompas.com selesai CFD di ruas jalan Sudirman-Thamrin siang tadi, pembersihan trotoar dilakukan secara manual.

"Pembersihan itu sesuai kondisi ya. Idealnya kami berharap warga sudah mau masukkan sampah ke tempat sampah yang kami siapkan, tapi kan kadang-kadang tidak selalu begitu. Jadi kami bersihkan juga secara manual," tutur dia.

Proses pengendalian sampah CFD cukup panjang dan melelahkan. Ahmad berharap, warga lebih sadar untuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan bersama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com