Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi "Car Free Day" yang Nyaman, Pasukan Oranye Bersihkan Jalanan Sejak Sabtu Malam

Kompas.com - 02/09/2018, 16:38 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) menjadi acara yang rutin digelar setiap Minggu pagi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jakarta.

Setiap pekan, warga berbondong-bondong ke area ini untuk menikmati jalanan tanpa kendaraan, berolah raga, atau sekadar membeli berbagai macam barang yang dijual para pedagang kaki lima (PKL).

Namun sayang, tak semua orang sadar untuk membuang sampah pada tempatnya.

Alhasil, banyaknya pengunjung dan pedagang yang membuang sampah sembarangan membuat jalanan menjadi sangat kotor.

Baca juga: Bertahun-tahun Pinggir Kali Baru di Jalan Raya Bogor Ini Jadi Tempat Sampah

Membersihkan sampah-sampah sisa CFD di Jakarta akhirnya menjadi pekerjaan rumah untuk petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup DKI atau kerap disebut pasukan oranye.

Padahal, dalam menangani sampah acara CFD, pasukan oranye harus melakukan tiga tahapan, yaitu sebelum, sesudah, dan pada saat CFD digelar.

1. Sebelum CFD

Proses penanganan sampah ini ternyata sudah dimulai sejak Sabtu malam.

"Dari malam Minggu, sekitar jam 22.00 itu petugas kami sudah main (mulai membersihkan). Sudah mulai nyapu agar pada waktu CFD itu jalanan bersih," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ahmad Hariyadi ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (2/9/2018).

Ia mengatakan, untuk membersihkan jalanan tersebut, petugas menggunakan sebuah mobil khusus penyapu jalan bernama road sweeper.

Dengan pola ini, maka tak heran pada saat CFD mulai digelar jalanan yang menjadi area CFD tampak bersih dan nyaman digunakan untuk berjalan santai menikmati pagi di Ibu Kota.

Namun, Ahmad tak memungkiri, semakin banyaknya pedagang yang berjualan di trotoar jalan membuat lokasi CFD menjadi rawan tumpukan sampah.

"Pedagang tersebut sebetulnya diberikan tempat khusus, tetapi karena tempatnya tidak cukup maka kebijakan Pemprov para pedagang boleh berjualan di trotoar selama CFD asal tidak sampai ke jalan. Alhasil kami harus lebih ketat mengawasi agar sampah tidak dibuang sembarangan," papar Ahmad.

2. Pada saat CFD

Ahmad mengatakan, selama CFD berlangsung, petugas melakukan penanganan sampah tahap kedua.

Baca juga: Tak Hanya Sampah, Petugas Temukan 5 Bangkai Kambing di Kali Utan Kayu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com