Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-tahun Pinggir Kali Baru di Jalan Raya Bogor Ini Jadi Tempat Sampah

Kompas.com - 31/08/2018, 14:42 WIB
Cynthia Lova,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sampah menumpuk di tepi Kali Baru, Jalan Raya Bogor kilometer 39,2, Cilangkap, Tapos, Depok.

Hal ini terjadi meski spanduk dilarang membuang sampah di kali itu sudah terpampang dipinggiran kali.

Sampah di pinggir Kali Baru ini membuat pemandangan Jalan Raya Bogor di lokasi tersebut menjadi tidak asri.

Belum lagi bau dari sampah tercium ketika melewati titik tersebut. Air di kali yang sedang mengering menambah parah karena sampah yang mengendap ikut menyumbang aroma tak sedap.

Baca juga: Kali Gang Mujar Depok Bau dan Kotor dengan Sampah

Jupri, warga RT 002 RW 012 Jalan Raya Bogor, mengatakan, sampah yang menumpuk di pinggir kali ini sudah bertahun-tahun.

“Iya, saya sudah hampir tiga tahun sampah menumpuk di pinggir kali,” ucap Jupri, di Jalan Raya Bogor, Cilangkap, Tapos, Jumat (31/8/2018).

Jupri mengatakan, sampah di kali ini sudah sering dibersihkan oleh Dinas Kebersihan kota Depok.

“Segini mah masih bersih, biasanya numpuk banget. Ini itu sudah sering banget dibersihkan sama orang dinas, diangkut-angkutin sampahnya, sampai mereka kadang tutup jalanan ini pakai truk mereka supaya mereka bisa bersihkan dengan tuntas,” ucap Jupri.

Namun, Toni, warga Jalan Bogor lainnya mengatakan, upaya Dinas Kebersihan tidak membuat sampah di sana berkurang. Sebab, warga terus membuang sampah di sekitar kali ini.

Baca juga: Tak Hanya Sampah, Petugas Temukan 5 Bangkai Kambing di Kali Utan Kayu

“Kesadaran warga yang kurang, mereka masih saja buang sampah di pinggir kali. Saya kasihan sama orang dinasnya bersihin terus. Sudah ditanamin bunga juga tapi tetep membuang sampah sembarangan,” ucap Toni.

Kori, warga RT 002 RW 013 mengatakan, sampah di kali ini bukan berasal dari warga Jalan Raya Bogor.

“Mereka itu kalau buang sampah malam-malam pakai motor langsung buang begitu saja, kalau siang mana ada yang berani buang sampah di sini,” ucap Kori.

Menurut Kori, beberapa warga pun telah tertangkap tangan membuang sampah sembarangan dan dikenakan denda. Namun, hukuman tersebut tidak membuat warga jera.

Baca juga: PD Pasar Jaya Akui Pasar Grogol Bau, Sumbernya dari Sampah

“Sudah ada kali 5 orang ketangkap dan kena denda karena dia buang sampah. Warga Pabuaran kena tangkap waktu itu. Kirain saya setelah kejadian itu sudah tidak ada lagi yang buang sampah, eh tahu-tahunya masih ada saja sampah,” ucap Kori.

Ia berharap, Pemerintah Kota Depok memperhatikan sampah-sampah di pinggiran kali Jalan Raya Bogor, Cilangkap, Tapos, sehingga tidak lagi menumpuk.

“Ya semoga pemerintah mengambil tindak tegas lagi lah bagi warga-warga yang masih berani buang sampah, supaya warga jera buang sampah di sini,” ujar Kori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com