Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Stadion Utama GBK, 2 Hari Setelah Penutupan Asian Games 2018

Kompas.com - 04/09/2018, 17:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua hari setelah closing ceremony Asian Games 2018, sebagian armordeck yang terpasang di Stadion Utama Gelora Bung Karno masih belum dibongkar.

Armordeck dipasang untuk melapisi dan melindungi area lapangan SUGBK dari beban berat panggung yang dipasang saat closing ceremony.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (4/9/2018), tampak beberapa petugas masih membongkar armordeck.

Baca juga: Proses Unloading Masih Berjalan, Warga Belum Bisa Masuk Venue di GBK

Sebagian area lapangan memang telah dipasang rumput Zeon Zoysia atau jenis rumput terbaru yang dipakai pengelola GBK untuk melapisi area lapangan SUGBK.

Alat penyiram rumput atau water sprinkle system juga tampak terpasang untuk proses perawatan rumput.

Beberapa petugas lainnya juga terlihat membereskan sampah-sampah di arena SUGBK dan melepas bendera peserta Asian Games 2018 yang berada di atas arena stadion.

Baca juga: Kaldron di GBK Tak Akan Dibongkar

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) Winarto mengatakan, proses pembongkaran armordeck memang membutuhkan waktu lama.

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto di SUGBK, Selasa (4/9/2018).KOMPAS.com/ RINDI NURIS VELAROSDELA Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Winarto di SUGBK, Selasa (4/9/2018).
Pengelola GBK masih fokus mempercepat pembongkaran dan perawatan untuk menyambut Asian Para Games 2018 pada Oktober mendatang.

"Nah dalam rangka ke event berikutnya, kami recover berbagai venue yang kami pergunakan saat pertandingan, pembukaan, penutupan," ujar Winarto kepada Kompas.com, di Stadion Utama GBK, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).

Baca juga: Asian Games 2018 Berakhir, Kaldron Api di GBK Dipadamkan

"Kami sekarang bersama Inasgoc masih menyelesaikan ini semua. Tentu di luar itu semua, proses operasional dan maintenance yang rutin tetap harus berjalan," sambung dia.

Ia mengatakan, ada beberapa kerusakan akibat penyelenggaraan Asian Games 2018 di GBK.

Meski demikian, pengelola GBK masih melakukan pendataan venue mana saja yang mengalami kerusakan.

Baca juga: Mengunjungi Arena GBK Sehari Setelah Penutupan Asian Games 2018

"Tentu ada. Nanti setelah itu kita lihat, kerusakan-kerusakan apa yang harus diperbaiki. Semuanya sedang berjalan, kan, baru hari kedua karena masih dalam proses," kata Winarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com