Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Pengerjaan Proyek di Rusun Tempat AW Tewas Tertimpa Konblok

Kompas.com - 11/09/2018, 13:27 WIB
David Oliver Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan yang berjaga di Rumah Susun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengatakan tidak ada pengerjaan proyek di rumah susun berlantai 17 itu.

Dua petugas yang ditemui Kompas.com di lokasi mengatakan, tidak ada pembangunan atau proyek perbaikan di rusun tersebut.

"Tidak ada proyek atau pengerjaan apa-apa," ujar salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (10/9/2018) malam.

Sebelumnya, seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblok saat melintas di sekitar rumah susun tersebut, Sabtu pekan lalu.

Namun, petugas itu mengakui bahwa beberapa kali ada benda-benda yang jatuh ke jalan atau atap rumah warga yang berasal dari lantai rusun.

Baca juga: Tak Hanya Konblok, Warga Juga Pernah Lihat Besi, Kayu, hingga Sampah Dilempar dari Rusun Kemayoran

Petugas telah beberapa kali mengimbau warga rusun untuk tidak menjatuhkan atau membuang benda ke arah permukiman warga. Namun, ada saja warga rusun yang membandel dan masih melakukannya.

"Kalau jangan melempar, omongannya sudah disampaikan. Tapi tetap aja ada yang melempar," ujar petugas tersebut.

Kompas.com mencoba memeriksa rusun tersebut hingga ke lantai 7. Di lantai tersebut, tidak ada terlihat pengerjaan proyek sama sekali.

Kompas.com menyusuri lantai lainnya menggunakan tangga darurat. Namun, juga tidak ditemukan satu lantai pun terdapat proyek perbaikan, mulai dari lantai 6 hingga lantai dasar.

Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyebut, benda-benda berat seperti kayu, besi, bahkan sampah kerap berjatuhan dari lantai rusun. Namun, saat itu belum ada korban jiwa.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada proyek pembangunan di rusun tersebut.

Terkait tewasnya AW, beberapa saksi yang berada di lokasi juga tidak melihat ada warga yang sengaja melemparkan konblok dari lantai rusun ke jalan sehingga menimpa AW.

Namun, pihaknya masih tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu.

"Ini bukan proyek tapi rumah susun yang telah ditempati. Jadi tiap lantai ada penghuninya. Saksi yang diperiksa tidak tahu dari lantai berapa jatuhnya. Enggak ada saksi yang melihat atau tahu apakah ini dijatuhkan orang atau jatuh karena memang tergeser sendiri. Tidak ada yang melihat," ujar Roma.

Kronologi kejadian

Halaman:


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com