JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas keamanan yang berjaga di Rumah Susun Tahap 3, Kemayoran, Jakarta Pusat, mengatakan tidak ada pengerjaan proyek di rumah susun berlantai 17 itu.
Dua petugas yang ditemui Kompas.com di lokasi mengatakan, tidak ada pembangunan atau proyek perbaikan di rusun tersebut.
"Tidak ada proyek atau pengerjaan apa-apa," ujar salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya kepada Kompas.com, Senin (10/9/2018) malam.
Sebelumnya, seorang bocah berinsial AW (8) tewas tertimpa konblok saat melintas di sekitar rumah susun tersebut, Sabtu pekan lalu.
Namun, petugas itu mengakui bahwa beberapa kali ada benda-benda yang jatuh ke jalan atau atap rumah warga yang berasal dari lantai rusun.
Baca juga: Tak Hanya Konblok, Warga Juga Pernah Lihat Besi, Kayu, hingga Sampah Dilempar dari Rusun Kemayoran
Petugas telah beberapa kali mengimbau warga rusun untuk tidak menjatuhkan atau membuang benda ke arah permukiman warga. Namun, ada saja warga rusun yang membandel dan masih melakukannya.
"Kalau jangan melempar, omongannya sudah disampaikan. Tapi tetap aja ada yang melempar," ujar petugas tersebut.
Kompas.com mencoba memeriksa rusun tersebut hingga ke lantai 7. Di lantai tersebut, tidak ada terlihat pengerjaan proyek sama sekali.
Kompas.com menyusuri lantai lainnya menggunakan tangga darurat. Namun, juga tidak ditemukan satu lantai pun terdapat proyek perbaikan, mulai dari lantai 6 hingga lantai dasar.
Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyebut, benda-benda berat seperti kayu, besi, bahkan sampah kerap berjatuhan dari lantai rusun. Namun, saat itu belum ada korban jiwa.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada proyek pembangunan di rusun tersebut.
Terkait tewasnya AW, beberapa saksi yang berada di lokasi juga tidak melihat ada warga yang sengaja melemparkan konblok dari lantai rusun ke jalan sehingga menimpa AW.
Namun, pihaknya masih tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus kematian bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu.
"Ini bukan proyek tapi rumah susun yang telah ditempati. Jadi tiap lantai ada penghuninya. Saksi yang diperiksa tidak tahu dari lantai berapa jatuhnya. Enggak ada saksi yang melihat atau tahu apakah ini dijatuhkan orang atau jatuh karena memang tergeser sendiri. Tidak ada yang melihat," ujar Roma.
Kronologi kejadian