Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Jatibaru Pindah Berjualan ke Trotoar Stasiun Tanah Abang Pakai Tenda

Kompas.com - 19/09/2018, 22:04 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang pakaian terlihat berjualan di trotoar yang mengarah ke Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018) sore.

Pantauan Kompas.com di lokasi, ada sekitar 10 pedagang yang berjualan dan mendirikan tenda di trotoar tersebut.

Pakaian yang dijual kebanyakan dilipat dan dibungkus menggunakan plastik. Namun, ada juga pakaian yang digantung.

Hal itu mengakibatkan setengah badan trotoar tertutup. Para pejalan kaki yang mengarah ke stasiun atau menuju Blok G terlihat lebih memilih untuk berjalan di jalan yang juga dilalui bus transjakarta explorer dibanding harus bersempit-sempitan saat melintasi trotoar itu.

Baca juga: Diresmikan Oktober, Progres Pembangunan Skybridge Tanah Abang 25 Persen

Salah satu petugas penanganan prasarana dan sarana umum yang tengah berada di lokasi mengatakan, pedagang yang kini berjualan di trotoar, merupakan pedagang yang sebelummya berada di Jalan Jatibaru Raya.

Mereka telah berjualan sekitar sepekan belakangan. Para pedagang pindah karena saat ini di Jalan Jatibaru tengah dilakukan pengerjaan pembangunan proyek skybridge Tanah Abang.

"Itu mereka dari pedagang di jalan. Nah, enggak ada tempat nih, mereka ke trotoar. Gimana ya, Bang, namanya pedagang begitu, bandel," ujar petugas tersebut.

Kompas.com mencoba menanyai beberapa pedagang. Namun, tidak ada pedagang yang bersedia.

Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono berjanji akan menertibkan pedagang tersebut.

Baca juga: Kehadiran Pedagang Jatibaru Dinilai Menyulitkan Pembangunan Skybridge Tanah Abang

"Satpol PP kota dan kecamatan sudah mengingatkan, mereka bandel. Tapi kami nanti akan tertibkan. Tetap kami imbau mereka tidak berdagang kembali di sana," ujar Dedi.

Sejak dimulainya pembangunan skybridge Tanah Abang di kawasan Jatibaru pada 3 Agustus, para pedagang yang berada di sekitar lokasi diminta untuk pindah. Beberapa pedagang diberikan lokasi relokasi.

Namun, banyak pedagang yang diminta untuk tidak berjualan sementara hingga pembangunan skybridge selesai pada 15 Oktober.

Pemprov DKI berasalan tidak memberikan lokasi relokasi karena tidak ada lagi lahan di sekitar Tanah Abang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com