Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pucuk Menara Jakarta Islamic Center Menunggu Perbaikan

Kompas.com - 26/09/2018, 10:02 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang janggal pada penampakan menara Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) di Koja, Jakarta Utara. Pucuk menara setinggi 114 meter itu tampak miring beberapa derajat.

Miringnya pucuk menara itu sebenarnya sudah terjadi sejak Februari 2018 akibat diterpa cuaca buruk. Kini, pucuk menara itu tengah menunggu proses perbaikan.

Kepala Unit Pengelola dan Pengembangan JIC Achmad Juhandi mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar Rp 350 juta untuk proses perbaikan.

"Di APBD Perubahan sudah tersedia anggaran sekitar Rp 350 juta untuk memperbaiki di antaranya sewa crane, ngelas segala macem," kata Juhandi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/9/2018).

Baca juga: Pucuk Miring, Warga Dilarang Melintas di Sekitar Menara Masjid JIC Koja

Menurut Juhandi, proses perbaikan tidak bisa serta-merta dilakukan karena harus melalui mekanisme lelang. Selain itu, kajian teknis perbaikan juga perlu disiapkan.

"Kajian keamanannya, teknis memperbaikinya, terus nanti pasang crane, artinya lalu lintas juga harus ditutup, itu kami lagi nunggu hasil kajian dari Adhi Karya," ujar Juhandi.

Juhandi menyatakan, saat kajian teknis sudah keluar dan pemenang lelang sudah ditentukan, proses perbaikan dapat segera dimulai. Ia menyebutkan, proses perbaikan akan terdiri atas pemasangan plat-plat besi baru untuk menggantikan plat-plat yang keropos serta pemasangan kembali pucuk menara yang miring.

Sementara ini, pengunjung Masjid JIC diminta menghindari area di sekitar menara supaya mereka tidak tertimpa bagian menara yang miring.

"Kan kami enggak tahu kalau tiba-tiba ambruk. Walau ada plat utama yang menyangga tapi yang namanya situasi angin alam segala macam kita gak bolehin lewat," kata Juhandi.

Ia menambahkan, area tersebut juga disterilkan dari setiap ada kegiatan keagamaan yang mengundang banyak orang seperi Shalat Jumat, Shalat Iduk Fitri, dan Shalat Idul Adha.

Menurut dia, awalnya pengelola memasang police line berwarna kuning sebagai penanda batas area sekitar menara.

"Cuma police line-nya ini karena keterpa angin hujan segala macem lama-lama putus. Akhirnya kami kasih sterilisasi ada tulisan dilarang melintas sekitar menara masjid," ujar Juhandi.

Dari pantauan Kompas.com, Selasa kemarin, tidak tampak penanda tegas di sekitar area menara masjid. Namun, tidak tampak pula orang-orang yang lalu-lalang di sekitar sana.

Pucuk menara Masjid JIC miring karena terdorong angin kencang akibat cuaca buruk yang pada Februari 2018.

Plat-plat besi yang seharusnya menyangga pucuk menara telah keropos dimakan usia sehingga tidak mampu menyangga pucuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com