Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala SMK Borobudur Minta Aparat Tangkap Siswanya yang Keluyuran

Kompas.com - 26/09/2018, 18:23 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat acara Deklarasi Antitawuran pelajar Jakarta Selatan yang digelar di SMA Tarakanita 1, Rabu (26/9/2018), Kepala Sekolah SMK Borobudur, Ace Suhairi, meminta Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Polres Metro Jakarta Selatan, dan Kodim 05/04 JS untuk menangkap para siswanya yang keluyuran.

"Kalau memang keliatan di mal, warnet saat jam sekolah mohon untuk ditegor, ditangkap juga boleh," kata Ace.

Ia mengeluhkan, sebagian besar siswanya bermasalah. Banyak di antara mereka bolos ke warnet berhari-hari tanpa pulang ke rumah. Kerap juga tawuran terjadi pada malam hingga dini hari setelah guru-guru tak memantau para siswanya.

Baca juga: Polisi Buru Dalang Tawuran Pelajar di Kebayoran Lama

Ace juga berharap Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengizinkan sekolah menyerahkan murid-muridnya diperiksa polisi. Sebab biasanya, guru tak pernah mendapat pengakuan dari murid yang diduga terlibat tindak pidana.

Saat mendengar masukan itu, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali berjanji akan mengerahkan Satpol PP ke lokasi tongkrongan yang kerap jadi sarang kenakalan pelajar. Ia juga mendukung pelajar yang terlibat tindak pidana ditangani kepolisian.

Baca juga: Upaya Pemkot Jakarta Timur Cegah Tawuran Pelajar

"Anak-anak memang bukan penjahat. Nanti saya minta statement dari Polres (Metro Jakarta Selatan) dan Kodim untuk memperlakukan seperti anak mereka sendiri," ujar Marullah.

Deklarasi Antitawuran itu dihadiri para kepala sekolah dan dua siswa SMA dan SMK di Jakarta Selatan yang berjumlah 223 sekolah. Deklarasi digelar menyusul tawuran yang menewaskan satu pelajar tewas di Permata Hijau, Kebayoran Lama pada 1 September 2018. Polisi telah menangkap 10 siswa SMAN 32 Jakarta yang terlibat dalam tawuran itu.

Tak lama kemudian, ada lagi aksi penyerangan terhadap siswa SMKN 29 yang menyebabkan satu siswa luka berat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com