Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Korban Gempa dan Tsunami, ACT Kirim 1.000 Relawan

Kompas.com - 01/10/2018, 19:43 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan, pihaknya tengah fokus mengevakuasi korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

ACT bakal mengirimkan 1.000 relawan terlatih untuk membantu warga Palu dan Donggala mengevakuasi sanak saudara mereka.

"Seluruh korban harus bisa dievakuasi, ini pekerjaan kemanusiaan. Betapa pun mereka sudah jadi jenazah," kata Ahyudin, di kantor ACT di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Baca juga: TNI Bantu Berangkatkan Keluarga Korban Gempa ke Palu dengan Hercules

Ahyudin mengkhawatirkan masih banyaknya korban selamat yang terjebak reruntuhan bangunan.

Selain itu, mereka yang tewas juga perlu dimakamkan sebelum jenazahnya rusak.

Belum lagi ribuan jiwa yang terpisah dari keluarganya.

Baca juga: RI Batasi Bantuan Luar Negeri untuk Gempa Palu Hanya Berupa Barang

"Tim yang kami berangkatkan adalah tim rescue untuk membantu keluarga korban menemukan saudara mereka yang hilang," ujar dia. 

1.000 relawan yang akan dikerahkan ke Sulawesi Tengah berasal dari berbagai pelosok Indonesia. Mereka sudah terlatih di medan bencana.

"Harus ada penguasaan teritorial bencana ini, kami memobilisasi volunter," ujar Ahyudin. 

Baca juga: Pasca-gempa dan Tsunami, Baru 5 SPBU yang Beroperasi di Palu

Kendalanya, lanjut dia, tidak ada sarana transportasi untuk mengantar mereka dengan cepat ke Palu. Pasalnya, bandara di Kota Palu masih lumpuh.

"Insya Allah kami charter pesawat nonstop," kata dia. 

ACT juga bakal membuka pusat informasi bagi masyarakat yang ingin mencari keluarga dan kerabatnya di lokasi bencana.

Baca juga: Indosat Layani Telepon Gratis dan Mobil Klinik di Daerah Gempa Palu

Pusat informasi ini bakal didirikan di lokasi menuju Palu, seperti di Bandara Makassar, Bandara Surabaya, Bandara Gorontalo, dan lokasi strategis lainnya termasuk Jakarta.

Sebelumnya, gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat (28/9/2018), meluluhlantakkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com