JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Andono Warih menyatakan, tercemarnya air di saluran Kanal Banjir Timur (KBT) oleh detergen bisa menimbulkan sejumlah efek negatif.
Sebab, detergen mengandung zat aktif yang sama dengan pupuk NPK, yaitu fosfat.
Kandungan fosfat ini bila terakumulasi di bagian hilir atau teluk, bisa mengurangi kadar oksigen di suatu perairan.
Baca juga: Dinas LH DKI: Busa di Aliran KBT Cibesel Juga Berasal dari Bekasi
"Fosfat bila terakumulasi di teluk bisa bahaya, seperti memberi pupuk ke mikroorganisme, sehingga dapat mengurangi kadar oksigen di perairan," ucap Andono, saat dihubungi, Jumat (5/10/2018).
Ia menyebut, efek lain dari detergen bila terkena kulit orang yang sensitif dapat menimbulkan gatal-gatal.
"Air sabun kalau kena kulit kita yang sensitif kan bisa membuat kulit gatal-gatal," kata dia.
Sebelumnya, aliran KBT tepatnya di jembatan RW 006, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, dipenuhi dengan busa berwarna putih.
Baca juga: Busa di KBT Cibesel Disebabkan oleh Limbah Rumah Tangga dan Kegiatan Usaha
Ismail (45), petugas UPK badan air dari Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur, mengatakan, busa putih ini terus-menerus keluar sejak sebulan terakhir.
"Sudah sebulan ini busanya, cuma kurang tahu ini dari mana" ujar Ismail, di lokasi, Rabu (3/10/2018).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.