Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkot yang Bergabung Jak Lingko Akan Dilengkapi AC

Kompas.com - 08/10/2018, 19:37 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkot-angkot yang bergabung dalam program integrasi antarmoda di Jakarta atau Jak Lingko secara bertahap akan dipasangi AC.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pemasangan AC merupakan bagian peremajaan angkot untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.

Pemasangan AC juga mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.

Baca juga: OK Otrip Jadi Jak Lingko, Pembayaran Tetap Pakai Kartu OK Otrip

"Nanti semua angkutan kecil ini akan kami remajakan secara bertahap dan mempergunakan AC," ujar Shafruhan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).

Menurut Shafruhan, saat ini ada tiga angkot yang sudah dipasangi AC. Tiga angkot dengan trayek Pulogadung-Kota tersebut akan dioperasikan dalam waktu dekat.

"Tiga unit yang AC dialokasi untuk trayek OK 33, Pulogadung-Kota. Operatornya Surya Lestari atau Kolamas," kata dia.

Baca juga: Nama OK Otrip Diubah Jadi Jak Lingko, Pemprov DKI Gelar Sayembara Desain Logo

Shafruhan menyampaikan, tempat duduk ketiga angkot yang telah dipasangi AC itu didesain menghadap ke depan dan bisa mengangkut maksimal tujuh penumpang.

Meskipun kapasitas penumpang lebih sedikit dibandingkan tempat duduk menghadap ke samping, Shafruhan memastikan operator angkot itu tidak akan rugi.

Sebab, operator angkot dibayar dengan ketentuan rupiah per kilometer, bukan bergantung pada banyaknya penumpang.

Baca juga: Nama OK Otrip Diubah Jadi Jak Lingko

"Yang tiga unit ini menghadap depan semua, minibus kapasitas tujuh orang. Enggak (rugi), kan penumpang enggak selalu penuh, yang penting masyarakat nyaman," ucap Shafruhan.

Selain peremajaan angkot, Organda bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga berencana menyusun trayek baru angkot dalam Jak Lingko.

Tujuannya agar angkot-angkot itu melayani penumpang hingga ke kawasan permukiman.

Baca juga: Meski Masih Rp 0, Penumpang OK Otrip Tetap Wajib Tap In dan Tap Out

Jak Lingko merupakan nama baru program OK Otrip yang resmi diluncurkan pada Senin ini. Untuk saat ini, perubahan nama OK Otrip ke Jak Lingko tidak turut mengubah program itu.

Tiket yang digunakan tetap kartu OK Otrip yang berlaku pada masa uji coba. Tarifnya pun tidak berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com