Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan, pemasangan AC merupakan bagian peremajaan angkot untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang.
Pemasangan AC juga mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
"Nanti semua angkutan kecil ini akan kami remajakan secara bertahap dan mempergunakan AC," ujar Shafruhan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/10/2018).
Menurut Shafruhan, saat ini ada tiga angkot yang sudah dipasangi AC. Tiga angkot dengan trayek Pulogadung-Kota tersebut akan dioperasikan dalam waktu dekat.
"Tiga unit yang AC dialokasi untuk trayek OK 33, Pulogadung-Kota. Operatornya Surya Lestari atau Kolamas," kata dia.
Shafruhan menyampaikan, tempat duduk ketiga angkot yang telah dipasangi AC itu didesain menghadap ke depan dan bisa mengangkut maksimal tujuh penumpang.
Meskipun kapasitas penumpang lebih sedikit dibandingkan tempat duduk menghadap ke samping, Shafruhan memastikan operator angkot itu tidak akan rugi.
Sebab, operator angkot dibayar dengan ketentuan rupiah per kilometer, bukan bergantung pada banyaknya penumpang.
"Yang tiga unit ini menghadap depan semua, minibus kapasitas tujuh orang. Enggak (rugi), kan penumpang enggak selalu penuh, yang penting masyarakat nyaman," ucap Shafruhan.
Selain peremajaan angkot, Organda bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga berencana menyusun trayek baru angkot dalam Jak Lingko.
Tujuannya agar angkot-angkot itu melayani penumpang hingga ke kawasan permukiman.
Jak Lingko merupakan nama baru program OK Otrip yang resmi diluncurkan pada Senin ini. Untuk saat ini, perubahan nama OK Otrip ke Jak Lingko tidak turut mengubah program itu.
Tiket yang digunakan tetap kartu OK Otrip yang berlaku pada masa uji coba. Tarifnya pun tidak berubah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/08/19375641/angkot-yang-bergabung-jak-lingko-akan-dilengkapi-ac