Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Donggala Mulai Benahi Kapal-kapal yang Rusak

Kompas.com - 08/10/2018, 20:42 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DONGGALA, KOMPAS.com - Nelayan di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala untuk sementara tidak melaut mencari ikan pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) lalu.

“Hari ini seluruh nelayan di Donggala tak ada yang melaut selama sepuluh hari ini libur atau tidak melaut," kata seorang nelayan, Sophian, di Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Donggala, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Senin (8/10/2018).

Menurut dia, nelayan tidak melaut karena masih trauma akan tsunami yang melanda Kota Palu. Para nelayan khawatir akan adanya gempa susulan.

"Gelombang laut sudah mulai normal saat ini cuma memang masih pada takut saja nelayan turun laut. Kapal mah sudah ready tetapi menunggu yang masih pada trauma. Penjual ikan di sini juga belum ada yang mau beli,” kata Sophian.

Baca juga: Napi di Palu dan Donggala yang Tak Kembali ke Lapas Bakal Ditangkap

Meskipun demikian, kata dia, ada juga nelayan yang tetap mencari ikan tetapi mereka biasanya pergi ke Bontang, Balikpapan.

Jarak Donggala ke Bontang lebih kurang 654,6 kilometer dengan waktu tempuh 26 jam.

Nelayan lainnya, Maulana, mengatakan bahwa nelayan Dongggala saat ini hanya membenahi kapal-kapal yang rusak.

“Kegiatan kami saat ini ya hanya benahi kapal yang rusak, yang sudah agak bagus kapalnya tinggal pembenahan pembersihan saja,” ucap Maulana.

Maulana memperkirakan, satu pekan ke depan para nelayan sudah mulai mencari ikan di laut. Apalagi jika listrik sudah menyala dan toko-toko sudah mulai buka.

Baca juga: Barak Pengungsi Segera Dibangun di Palu, Sigi dan Donggala

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terlihat para nelayan sedang mencoba menarik kapal mereka yang tenggelam di dalam laut.

Ada pula yang sedang mengelap dan menguras air di kapal mereka yang ditambatkan di pelabuhan.

Aktivitas di pelabuhan tersebut belum kembali normal. Kantor-kantor di sana masih sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com