Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inapgoc: Tapi di Arena GBK, Banyak Sekali Volunteer yang Menyatu...

Kompas.com - 09/10/2018, 22:53 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Divisi Legal, HR, dan Volunteer Inapgoc, Rezza Brammandita mengatakan, sukarelawan (volunteer) yang berada di arena Gelora Bung Karno (GBK) mempunyai tanggung jawab yang berbeda satu sama lain.

Sebelumnya, Ketua Federasi Penyandang Cacat untuk Indonesia, Mahmud Fasa, kecewa atas pelayanan para volunteer Asian Para Games 2018 di Gelora Bung Karno (GBK), karena tak hafal letak arena.

Rezza mengakui, ada kendala-kendala yang dihadapi para volunteer di GBK di antaranya mereka harus siap memberikan informasi kepada para pengunjung.

Padahal, terkadang informasi yang dibutuhkan pengunjung di luar tanggung jawab mereka.

Baca juga: Inapgoc Gelar General Training Volunteer Asian Para Games 2018

"Saya selalu tekankan tidak masalah ketika mereka tidak tahu, tapi jangan sampai bilang enggak tahu. Kuncinya cuma satu, yakni jangan sampai bilang 'saya tidak tahu', jangan sampai bilang 'soriini bukan tugas saya'. Saya tindak tegas kalau mereka sampai bilang seperti itu," kata Rezza, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/10/2018).

Pembagian tugas volunteer di GBK di antaranya, volunteer venue mempunyai tanggung jawab menghafal lokasi venue-venue pertandingan, sehingga bisa membantu para pengunjung yang ingin menuju venue yang diinginkan.

"Tapi, di arena GBK, banyak sekali volunteer yang menyatu, ada volunteer katering, akomodasi, transport dan lain-lain. Mereka kan juga bukan tenaga profesional dengan latar belakang yang berbeda. Ada yang pertama kali ke Jakarta juga," sambung dia.

Rezza menuturkan, Inapgoc terus melakukan evaluasi kinerja volunteer. Ia ingin pengunjung puas atas pelayanan volunteer.

"Saya selalu sampaikan, itulah resiko dipercaya menjadi seorang volunteer. Mereka dituntut mengetahui segalanya. Tapi, tak masalah karena semuanya berproses," kata Rezza.

Baca juga: Inapgoc Beri Kesempatan Penyandang Disabilitas Jadi Volunteer

"Jadi, kalau ada yang dibuat mondar-mandir, itulah proses. Enggak masalah nanti misalnya ada yang agak lambat prosesnya, asalkan diberi tahu dan diarahkan ke volunteer yang lebih tahu," sambung dia.

Ketua Federasi Penyandang Cacat untuk Indonesia, Mahmud Fasa, kecewa atas pelayanan para volunteer Asian Para Games 2018 di GBK.

Ia menilai, para volunter itu masih belum hafal letak arena-arena (venue-venue) pertandingan dan pintu-pintu masuk di arena GBK.

Kondisi itu dinilai mempersulit pengunjung disabilitas yang ingin menuju ke arena pertandingan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com