“Rumah saya sudah tidak berbentuk sekarang. Kotor sudah, atap roboh, kemarin ditemukan banyak mayat di sekitar rumah, makanya saya takut pulang ke rumah,” ujar Nurjanah.
Ia tidak bisa melupakan momen saat gempa dan tsunami menerjang rumahnya. Kejadian itu, lanjut dia, berlangsung sangat cepat.
“Saya sudah melihat air laut itu seperti dirasuki setan yang mengejar-ngejar saya dan keluarga saya kala itu,” ucap Nurjanah.
Baca juga: Pengungsi Gempa dan Tsunami Asal Palu Capai 400 Orang di Luwu
Nurjanah selamat setelah berlari dari Pantai Talise ke Balai Kota, yang jadi tempat pengungsiannya saat ini.
Ia tidak bisa memastikan sampai kapan dirinya dan keluarga bisa bertahan tidur di pengungsian dengan kehidupan seperti sekarang.
“Saya sudah trauma tinggal di rumah dan tiba-tiba gempa tsunami menerjang rumah kami lagi,” tutur Nurjanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.