Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 3 Pekan, Transjakarta 4 Kali Menabrak dan 1 Kali Terperosok

Kompas.com - 12/10/2018, 09:18 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu tiga pekan, antara 20 September hingga 11 Oktober ini, Kompas.com mencatat setidaknya sudah empat kali bus Transjakarta bertabrakan.

Tabrakan pertama yang cukup parah, terjadi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada 20 September siang.

Bus jenis minitrans tersebut menabrak tujuh balok pembatas jalur transjakarta di depan Gedung Direktorat Jenderal Pajak. Akibatnya, bus terguling. 

Baca juga: Kecelakaan Bus Transjakarta Kerap Terjadi, Ini Kata Dirutnya

Penumpang dikeluarkan dengan bantuan petugas on board yang memecahkan kaca dengan ponselnya.

Empat penumpang terluka dan dilarikan ke RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat. Sopirnya sempat diamankan polisi.

Lima hari setelahnya atau pada 25 September 2018, transjakarta menabrak separator jalan di Jalan Kyai Tapa, tepatnya di depan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.

Baca juga: Transjakarta Mengangkut Siswa Penonton Asian Para Games Terperosok Selokan di Lebak Bulus

Tabrakan terjadi pukul 06.08 saat sopir bus mencoba menghindari seorang penyapu jalan di sisi kanan.

Pengemudi membanting setir ke kiri dan hal itu berujung bus menabrak pembatas jalan.

Saat mengarahkan bus ke kiri, ban bus keluar dari separator. Sopir bus berusaha mengarahkan bus ke kanan agar kembali ke jalur bus.

Baca juga: Lagi, Bus Transjakarta Tabrak Separator di Sudirman

Armada Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman ke arah Bundaran Senayan, Selasa (9/10/2018) siang.Dok. Akun Twitter @TMCPoldaMetro Armada Transjakarta Koridor 1 Blok M-Kota menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman ke arah Bundaran Senayan, Selasa (9/10/2018) siang.
Namun, ban bus naik ke separator dan menabrak sebuah tiang penyangga jembatan penyeberangan orang (JPO).

Tak hanya kaca bus yang rusak, tiang JPO juga miring karena tabrakan itu. Dinas Bina Marga pun turun tangan memperbaikinya.

Ketiga, pada 9 Oktober, transjakarta koridor 1 Blok M-Kota menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran Senayan.

Baca juga: Transjakarta, Seberapa Ramah bagi Para Penyandang Disabilitas?

Bus menabrak sejumlah separator hingga ban bergeser dan bagian depan bus rusak.

Di jalanan, terlihat tumpahan minyak yang diduga bensin bus tengah ditutupi pasir oleh petugas.

Di koridor yang sama, bus kembali menabrak pada 11 Oktober, kali ini di sekitar Karet, Jakarta Pusat.

Baca juga: Transjakarta Tabrak Separator di Dekat Bundaran Senayan

Akibat kecelakaan tersebut, separator tersangkut di badan kanan bus. Roda kanan bus pun terlihat patah.

Di hari yang sama, transjakarta yang hendak mengangkut siswa disabilitas menonton pertandingan Asian Para Games 2018 terperosok ke dalam got di Jalan Lebak Bulus III, Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Pengemudi diduga salah mengikuti navigasi dari ponselnya dan mengambil jalan yang tidak muat dilalui bus.

Baca juga: Stasiun Cakung Terintegrasi Halte Transjakarta

Untuk mengembalikan bus tersebut, petugas pemadam kebakaran menggunakan lifting bag dan besi. 

Tanggapan PT Transjakarta

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menilai tidak semua kecelakaan terjadi karena kesalahan pengemudi bus.

"Ada beberapa yang karena menghindar karena ada mobil masuk busway, ada orang menyebrang, jadi sopir secara spontan menghindar," ujar Budi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).

Sejak kebijakan ganjil genap, ia mengatakan, kendaraan yang melintas semakin kencang.

Terkadang, kata dia, kendaraan juga masuk area separator. 

Baca juga: Asian Para Games, Transjakarta Sediakan Bus Khusus Atlet, Ofisial, dan Pengunjung GBK

Meski demikian, Budi mengatakan, beberapa kecelakaan disebabkan kelalaian sopir.

Bus transjakarta menabrak pembatas Jalan Kyai Tapa,  Jakarta Barat, Selasa (25/9/2018). Tak ada korban dalam peristiwa itu.Instagram Bus transjakarta menabrak pembatas Jalan Kyai Tapa, Jakarta Barat, Selasa (25/9/2018). Tak ada korban dalam peristiwa itu.
Budi mengatakan, untuk urusan ini, pihaknya akan bertindak tegas. Bahkan, sopir yang lalai bisa dipecat meski tidak mengalami kecelakaan.

"Kalau kejadian main HP, enggak usah kecelakaan pasti sudah kami cut," kata dia.

Baca juga: Transjakarta Lewat Ciledug, Angkot Ngetem dan PKL Liar Bakal Ditertibkan

Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo juga mengatakan hal yang sama. Ia memastikan rekrutmen sopir dilakukan dengan hati-hati.

"Harus punya SIM B1 Umum, surat keterangan bebas narkoba, SKCK, surat keterangan sehat, banyak," kata Wibowo.

Setelah diterima, sopir juga tidak langsung diberikan kesempatan mengemudi. Mereka harus mengikuti pelatihan dulu.

Baca juga: Transjakarta Bangun Halte di CBD Ciledug

Untuk bus dan sopir dari operator, Wibowo tak mengetahui persis apakah dilakukan hal serupa. Padahal, dua kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman melibatkan bus dari operator Mayasari Bakti dan Steady Safe.

"Saya tidak bisa memberikan komentar untuk operator," kata Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com