JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu tiga pekan, antara 20 September hingga 11 Oktober ini, Kompas.com mencatat setidaknya sudah empat kali bus Transjakarta bertabrakan.
Tabrakan pertama yang cukup parah, terjadi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada 20 September siang.
Bus jenis minitrans tersebut menabrak tujuh balok pembatas jalur transjakarta di depan Gedung Direktorat Jenderal Pajak. Akibatnya, bus terguling.
Baca juga: Kecelakaan Bus Transjakarta Kerap Terjadi, Ini Kata Dirutnya
Penumpang dikeluarkan dengan bantuan petugas on board yang memecahkan kaca dengan ponselnya.
Empat penumpang terluka dan dilarikan ke RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat. Sopirnya sempat diamankan polisi.
Lima hari setelahnya atau pada 25 September 2018, transjakarta menabrak separator jalan di Jalan Kyai Tapa, tepatnya di depan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat.
Baca juga: Transjakarta Mengangkut Siswa Penonton Asian Para Games Terperosok Selokan di Lebak Bulus
Tabrakan terjadi pukul 06.08 saat sopir bus mencoba menghindari seorang penyapu jalan di sisi kanan.
Pengemudi membanting setir ke kiri dan hal itu berujung bus menabrak pembatas jalan.
Saat mengarahkan bus ke kiri, ban bus keluar dari separator. Sopir bus berusaha mengarahkan bus ke kanan agar kembali ke jalur bus.
Baca juga: Lagi, Bus Transjakarta Tabrak Separator di Sudirman
Tak hanya kaca bus yang rusak, tiang JPO juga miring karena tabrakan itu. Dinas Bina Marga pun turun tangan memperbaikinya.
Ketiga, pada 9 Oktober, transjakarta koridor 1 Blok M-Kota menabrak separator di Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran Senayan.
Baca juga: Transjakarta, Seberapa Ramah bagi Para Penyandang Disabilitas?
Bus menabrak sejumlah separator hingga ban bergeser dan bagian depan bus rusak.
Di jalanan, terlihat tumpahan minyak yang diduga bensin bus tengah ditutupi pasir oleh petugas.
Di koridor yang sama, bus kembali menabrak pada 11 Oktober, kali ini di sekitar Karet, Jakarta Pusat.
Baca juga: Transjakarta Tabrak Separator di Dekat Bundaran Senayan
Akibat kecelakaan tersebut, separator tersangkut di badan kanan bus. Roda kanan bus pun terlihat patah.
Di hari yang sama, transjakarta yang hendak mengangkut siswa disabilitas menonton pertandingan Asian Para Games 2018 terperosok ke dalam got di Jalan Lebak Bulus III, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Pengemudi diduga salah mengikuti navigasi dari ponselnya dan mengambil jalan yang tidak muat dilalui bus.
Baca juga: Stasiun Cakung Terintegrasi Halte Transjakarta
Untuk mengembalikan bus tersebut, petugas pemadam kebakaran menggunakan lifting bag dan besi.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menilai tidak semua kecelakaan terjadi karena kesalahan pengemudi bus.
"Ada beberapa yang karena menghindar karena ada mobil masuk busway, ada orang menyebrang, jadi sopir secara spontan menghindar," ujar Budi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/10/2018).
Sejak kebijakan ganjil genap, ia mengatakan, kendaraan yang melintas semakin kencang.
Terkadang, kata dia, kendaraan juga masuk area separator.
Baca juga: Asian Para Games, Transjakarta Sediakan Bus Khusus Atlet, Ofisial, dan Pengunjung GBK
Meski demikian, Budi mengatakan, beberapa kecelakaan disebabkan kelalaian sopir.
"Kalau kejadian main HP, enggak usah kecelakaan pasti sudah kami cut," kata dia.
Baca juga: Transjakarta Lewat Ciledug, Angkot Ngetem dan PKL Liar Bakal Ditertibkan
Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo juga mengatakan hal yang sama. Ia memastikan rekrutmen sopir dilakukan dengan hati-hati.
"Harus punya SIM B1 Umum, surat keterangan bebas narkoba, SKCK, surat keterangan sehat, banyak," kata Wibowo.
Setelah diterima, sopir juga tidak langsung diberikan kesempatan mengemudi. Mereka harus mengikuti pelatihan dulu.
Baca juga: Transjakarta Bangun Halte di CBD Ciledug
Untuk bus dan sopir dari operator, Wibowo tak mengetahui persis apakah dilakukan hal serupa. Padahal, dua kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Jenderal Sudirman melibatkan bus dari operator Mayasari Bakti dan Steady Safe.
"Saya tidak bisa memberikan komentar untuk operator," kata Wibowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.