Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu dan Sekolah Minta Klarifikasi Pelapor Guru SMAN 87 yang Diduga Doktrin Anti-Jokowi

Kompas.com - 12/10/2018, 09:40 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala SMAN 87 Jakarta Patra Patiah mengatakan, pihaknya tengah mencari pelapor pertama terkait dugaan guru NK mendoktrin siswa anti-Jokowi.

Kasus ini bermula dari keluhan seorang orangtua murid yang viral di media sosial.

Orangtua itu mengadukan anaknya dan siswa SMAN 87 lainnya dikumpulkan guru NK di masjid dan ditunjukkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah.

NK dituduh menyebut banyak korban yang bergelimpangan akibat Jokowi.

Baca juga: Bawaslu Kesulitan Proses Kasus Guru SMAN 87 yang Doktrin Anti-Jokowi

Namun, laporan lewat SMS itu tak disertai identitas apa pun.

"Biasanya, kan, kalau orangtua SMS bunyinya, 'Selamat pagi, saya orangtua si Ani atau siapa, ini enggak ada'," kata Patra, Kamis (11/10/2018).

Ia mengatakan, SMS pertama yang dikirimkan orangtua murid kepada dirinya berbunyi: "Selamat siang ibu patria. Kami selaku orangtua siswa SMA 87 mengimbau agar guru agama yang melakukan pengajaran di sekolah untuk tidak memprovokasi siswa dengan menjelekkan presiden. Dan menggiring opini agar memilih lawannya. Saya selaku ortu kecewa tak terima hal ini dipaparkan saat jam pelajaran. Pilihan politik itu hak rakyat. Guru itu hanya bertugas membimbing dan mengajar bukan menjelekkan".

Baca juga: Guru SMAN 87 yang Dilaporkan Doktrin Anti-Jokowi Dinonaktifkan

Patra mengaku tidak langsung membalas SMS itu lantaran butuh waktu untuk mencerna maksudnya terlebih dahulu.

Kemudian SMS kedua dan ketiga dari nomor yang sama masuk mengutarakan hal yang sama. Setelah memahami maksud SMS itu, Patra pun membalasnya dengan mengucapkan terima kasih atas informasi itu dan berjanji akan membina guru NK.

Bawaslu lacak nomor pelapor

Namun, beberapa hari kemudian, laporan ini tersebar di media sosial dan menjadi viral.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta pun turun tangan menelusuri ada atau tidaknya pelanggaran pemilu.

Komisioner Bawaslu Puadi telah datang ke sekolah dan mendengar cerita dari kepala sekolah serta guru NK.

Baca juga: Siswa SMAN 87 Demo Bela Guru yang Dilaporkan Doktrin Anti-Jokowi

Namun, Puadi tidak bisa menjadikan ini temuan lantaran tak ada laporan resmi.

"Kami ingin panggil pelapornya, tetapi begitu saya telepon nomor itu sudah tidak aktif. Pun medsosnya juga sudah dihapus," ujar Puadi.

Puadi pun meminta bantuan polisi yang juga tergabung di Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu) untuk melacak nomor itu. Ia mendapat informasi nomor itu berada di Ciputat.

"Sekarang sudah kami ketahui, saya akan koordinasi dengan polisi untuk menemukan si pelapor," kata dia.

Baca juga: Kronologi Pelaporan Guru SMAN 87 yang Diduga Doktrin Anti-Jokowi

Jika nantinya pelapor ditemukan, Puadi akan meminta yang bersangkutan datang ke Bawaslu untuk melakukan klarifikasi.

Puadi berjanji pihaknya akan melindungi si pelapor jika takut ancaman persekusi baik dari sekolah maupun sesama murid.

"Tetap dilindungi identitasnya karena klarifikasi tertutup," ujar Puadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com