JAKARTA,KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara Rita Nirmala mengatakan, munculnya ubur-ubur di permukaan air Pantai Ancol saat ini karena kondisi kesuburan air yang menurun.
“Biasanya ubur-ubur itu banyak kalau kesuburan perairan berkurang atau menurun,” kata Rita, Sabtu (13/10/2018).
Perairan menjadi kurang subur karena kurangnya tumbuhan-tumbuhan kecil dan hewan yang melayang di air tersebut.
“Perubahan paramater kimiawi dan fisik perairan yang menurun inilah yang menyebabkan banyak ubur-ubur yang ada di pantai Ancol ini,” tambah Rita.
Cuaca yang ekstrem seperti akhir-akhir ini menjadi salah satu penyebab kesuburan air menurun.
Baca juga: Waspada, Ada Ribuan Ubur-ubur di Permukaan Pantai Ancol
Namun, Rita mengatakan fenomena itu tidak akan berlangsung lama karena air memiliki daya pulihnya.
“Jangan khawatir ini tidak akan berlangsung lama, dengan sendirinya nanti akan normal kembali kok,” ucap Rita.
Dia tak bisa memastikan kapan kondisi air pulih lagi dan ubur-ubur hilang.
“Belum dapat diperkirakan sampai kapannya, ini harus melalui penelitiaan dan melalui proses analisa yang panjang baru kita dapat mengetahui sampai kapan dan bagaimana cara mengurangi ubur-ubur ini,” ujar Rita.
Menurut dia, ubur-ubur dapat menyebabkan gatal bagi orang yang bersentuhan dengan ubur-ubur.
“Tidak bahaya kok, cuma gatal-gatal aja. Siram saja pakai air nanti hilang sendiri gatal-gatal nya. Tapi harus berhati-hati juga tentunya,” tambah Rita.
Ubur-ubur terlihat banyak di pinggiran permukaan Pantai Ancol. Warnanya beragam, yang kecil biasanya berwarna putih tulang sedangkan yang besar terlihat berwarna cokelat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.