Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nanik S Deyang Lari Hindari Media Usai Jadi Saksi Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet...

Kompas.com - 16/10/2018, 07:01 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang, "kabur" dari kejaran media seusai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 12 jam sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

Nanik mulai diperiksa pada Selasa (16/10/2018) sekitar pukul 13.00 WIB, dan baru keluar dari Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya sekitar pukul 01.30 WIB.

Saat hendak keluar dari gedung pemeriksaan, sejumlah kerabat Nanik beserta sejumlah kuasa hukumnya terlebih dahulu berjalan menuruni tangga keluar gedung.

Nanik awalnya tak terlihat Nanik berada dalam rombongan tersebut.

Namun, tiba-tiba Nanik menyelip di antara rombongan tersebut dan berlari meninggalkan kerumunan awak media dengan didampingi beberapa pria.

Baca juga: Kabarkan Pengeroyokan Ratna Sarumpaet ke Prabowo Jadi Alasan Nanik S Deyang Diperiksa

Wanita yang mengenakan kerudung berwarna coklat muda dan kemeja putih itu menghindari sorot para awak media.

Padahal, para kuasa hukum Nanik masih berdiri di depan gedung pemeriksaan untuk memberikan keterangan pers.

Di tangga keluar menuju area parkir, Nanik hampir terjatuh akibat menghindari kejaran awak media.

"Awas ya jatuh, jatuh, awas," teriak seorang pria.

Namun, Nanik tetap saja bergeming. Ia bergegas masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi keterangan apa pun kepada awak media.

Bahkan, di dalam mobil, Nanik mengambil posisi membelakangi kaca depan mobil untuk menyembunyikan wajahnya.

Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang kabur dari kejaran media usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 12 jam sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet.Kompas.com/Sherly Puspita Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Nanik S Deyang kabur dari kejaran media usai menjalani pemeriksaan selama lebih dari 12 jam sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet.

Nanik tampak ketakutan menghadap ke arah kamera para awak media yang mengambil gambarnya.

Di kesempatan yang sama, kuasa hukum Nanik, Marthadinata, justru menyebut kliennya masih dalam keadaan yang rileks dan tak merasakan tekanan apa pun selama menjalani pemeriksaan.

Marthadinata mengungkapkan alasan kliennya tersebut tak mau memberikan keterangan kepada awak media dan terkesan menghindar.

"Ibu (Nanik) santai hari ini alhamdulillah. Cuman agak sedikit lelah hari ini karena puasa. Sebenarnya kami dari 1,5 jam yang lalu sudah selesai. Karena puasa jadi agak sedikit capeklah," sebut Marthadinata, Selasa dini hari.

"Karena ibu enggak siap hari ini (memberikan keterangan), karena capek sekali karena menjalani puasa, capek sekali. Sama kebanyakan ketawa, selain banyak ngomong ibu juga banyak ketawa hari ini karena memang penyidik juga kooperatif sekali dan enggak mungkin ada tekananlah," kata dia lagi.

Baca juga: Didampingi 5 Pengacara, Nanik S Deyang Diperiksa Terkait Hoaks Ratna Sarumpaet

Marthadinata menyebut, dalam pemeriksaan kali ini, Nanik menjawab 30 pertanyaan dari penyidik dengan baik.
 
Sebelumnya, Nanik dipanggil sebagai saksi kasus penyebaran hoaks tentang pengeroyokan Ratna Sarumpaet.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkapkan alasan pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap Nanik.

"Jadi, Bu Nanik ini perannya adalah dia yang memberitahukan bahwa RS (Ratna Sarumpaet) dianiaya, memberitahukan kepada Pak Prabowo. Kami akan gali keterangannya seperti apa," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com